Jakarta, KabarBerita.id — Singapura, salah satu negara yang masuk dalam kategori blue zone, telah menjadi sorotan karena tingginya usia harapan hidup penduduknya. Namun, apakah ada kebiasaan khusus yang dimiliki orang Singapura yang bisa menjelaskan panjang umur mereka?
Blue Zone merujuk pada daerah atau wilayah di mana jumlah penduduk yang mencapai usia 100 tahun lebih tinggi dari rata-rata. Ini menandakan bahwa masyarakat di wilayah Blue Zone mungkin menjalani gaya hidup yang sehat dengan kebiasaan unik mereka sendiri.
Dalam buku The Blue Zones karya Dan Buettner, disebutkan lima wilayah Blue Zones di seluruh dunia, termasuk Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Ikaria (Yunani), Loma Linda (California, AS), dan Semenanjung Nicoya (Kosta Rika).
Namun, berbeda dengan wilayah Blue Zone lainnya yang cenderung mengadopsi gaya hidup tradisional sebagai faktor utama dalam mencapai usia panjang, Singapura dianggap sebagai Blue Zone yang lebih terkendali.
Selain itu, masyarakat Singapura tidak sepenuhnya menerapkan gaya hidup tradisional yang biasa ditemui di wilayah-wilayah Blue Zone lainnya.
Berikut adalah dua kebiasaan kunci orang Singapura yang konon dapat menjelaskan rahasia panjang umur mereka:
1. Pengurangan Konsumsi Gula:
Orang Singapura cenderung mengonsumsi lebih sedikit gula dalam diet mereka. Hal ini tidak hanya karena keinginan pribadi, tetapi juga didorong oleh kebijakan pemerintah. Pemerintah Singapura telah menerapkan kebijakan untuk menangani tingkat diabetes dan membatasi asupan gula dalam masyarakat.
2. Berjalan Kaki Secara Rutin:
Selain kebijakan pengendalian konsumsi gula, pemerintah Singapura juga mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kepemilikan mobil hingga sekitar 11 persen.
Dengan adanya langkah ini, sekitar 89 persen dari populasi Singapura menggunakan transportasi publik atau berjalan kaki untuk keperluan sehari-hari mereka.
Dua kebiasaan tersebut mungkin menjadi kunci dari umur panjang yang dialami oleh penduduk Singapura.