Penangkapan “Nabi Palsu” di Zimbabwe Terkait Kasus Perbudakan Anak

Jakarta, KabarBerita.id — Polisi Zimbabwe telah melakukan penangkapan terhadap seorang pria yang mengklaim sebagai nabi dari sebuah sekte apostolik, yang diduga mengeksploitasi ratusan anak di sebuah peternakan.

Juru bicara polisi, Paul Nyathi, mengumumkan bahwa Ishmael Chokurongerwa, yang mengaku sebagai “nabi” dan memimpin sekitar 1.000 anggota di sebuah peternakan di luar Harare, ditangkap di sebuah kuil pada hari Selasa.

Dalam kuil tersebut, ditemukan 251 anak sekolah yang tinggal bersama pengikut lainnya, di mana 246 di antaranya tidak memiliki akta kelahiran.

Nyathi menyatakan bahwa anak-anak tersebut diduga dieksploitasi sebagai tenaga kerja dengan upah rendah, dengan alasan diajarkan keterampilan hidup, sementara tidak mengikuti pendidikan formal.

Selain temuan mengenai eksploitasi anak-anak, polisi juga menemukan 16 kuburan di sekitar lokasi kuil, termasuk kuburan bayi, yang tidak terdaftar secara administratif.

Chokurongerwa dan tujuh ajudannya ditangkap atas tuduhan melakukan kegiatan kriminal yang mencakup penganiayaan terhadap anak di bawah umur.

Tabloid pemerintah, H-Metro, melaporkan adanya ketegangan antara polisi dan pengikut perempuan yang meminta anak-anak kecil dikembalikan. Tidak jelas ke mana anak-anak tersebut dibawa oleh polisi.

Salah satu pengikut Chokurongerwa menyatakan bahwa kepercayaan mereka berasal langsung dari tuhan, bukan dari kitab suci, dan bahwa mereka diberitahu untuk tidak mengirim anak-anak ke sekolah karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran mereka.

Kelompok apostolik yang menggabungkan kepercayaan tradisional dengan doktrin Pentakosta sangat populer di Zimbabwe, dengan perkiraan sekitar 2,5 juta pengikut menurut studi UNICEF.

Penangkapan “nabi palsu” seperti ini bukanlah hal baru di Afrika, dengan kasus serupa yang terjadi di negara-negara seperti Kenya pada tahun sebelumnya.

Tinggalkan Balasan