Jakarta, KabarBerita.id — Yuri Borisov, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, mengungkapkan bahwa Rusia dan China sedang mempertimbangkan rencana ambisius untuk mengirimkan pembangkit listrik tenaga nuklir ke bulan pada tahun 2033. Borisov mengklaim bahwa Moskow tengah mengembangkan keahlian di bidang “energi ruang angkasa nuklir” dan berencana untuk melakukan kolaborasi dengan China dalam proyek tersebut.
Menurut Borisov, panel surya saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan, sehingga tenaga nuklir dianggap sebagai solusi yang potensial. Saat ini, Rusia juga sedang membangun pesawat ruang angkasa kargo bertenaga nuklir yang memiliki kemampuan untuk mengangkut muatan besar dari satu orbit ke orbit lainnya dan melakukan berbagai aplikasi lainnya.
Meskipun rencana penambangan di Bulan telah dibicarakan oleh pejabat Rusia sebelumnya, program luar angkasa Rusia mengalami beberapa kemunduran dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kegagalan misi pesawat ruang angkasa Luna-25 tahun lalu. Meskipun demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak peringatan dari Amerika Serikat mengenai rencana penempatan senjata nuklir di ruang angkasa sebagai taktik untuk menarik Rusia ke dalam perundingan senjata sesuai dengan persyaratan negara Barat.
Namun, Moskow belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai tujuan dari pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di bulan selain sebagai sumber energi baru.