Jakarta, KabarBerita.id — Musim pancaroba, yang merupakan periode peralihan antara musim hujan dan kemarau atau sebaliknya, sering kali menjadi waktu di mana banyak orang mengalami penyakit. Namun, apa sebenarnya yang membuat kita mudah sakit saat pancaroba?
Menurut Dokter Debora Sarah Annetta, pergantian suhu yang ekstrem selama musim pancaroba menciptakan lingkungan ideal bagi perkembangbiakan bakteri dan virus penyebab penyakit. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi suhu yang mendukung perkembangan mikroorganisme tersebut.
Tidak hanya itu, perubahan suhu juga membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Musim pancaroba sering kali disertai dengan cuaca yang dingin dan kering, menyebabkan mukosa dalam tubuh menjadi kering dan rentan terhadap serangan virus.
Jenis-jenis Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Pancaroba
Ada beberapa jenis penyakit yang sering kali muncul selama musim pancaroba, di antaranya:
1. Demam Berdarah Dengue (DBD): Tingginya curah hujan menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebar DBD. Gejala DBD meliputi demam naik-turun dan dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan pendarahan serius.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA): ISPA menular melalui droplet dari orang yang terinfeksi dan dapat menyebabkan gejala seperti flu, pilek, dan radang tenggorokan.
3. Chikungunya: Penyakit ini juga ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, nyeri pada persendian dan otot, sakit kepala, ruam, dan pembengkakan pada sendi.
4. Diare: Infeksi Rotavirus sering kali menyebabkan diare selama musim pancaroba, ditandai dengan feses encer sebagai gejala utamanya.
Dengan demikian, fluktuasi suhu dan kondisi lingkungan yang kering dan dingin selama musim pancaroba menjadi faktor utama yang membuat kita lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit.