Jakarta, KabarBerita.id — Dalam pertanyaan seputar kenaikan berat badan, perdebatan antara kalori dan karbohidrat sering kali muncul. Apa sebenarnya yang membuat gemuk, kalori atau karbohidrat? Umumnya, karbohidrat dianggap sebagai penyebab utama kenaikan berat badan, tetapi ada pandangan yang menyarankan bahwa menghitung dan mengurangi asupan kalori mungkin menjadi cara tercepat untuk menurunkan berat badan.
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, peningkatan berat badan pada dasarnya terjadi karena ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan. Sederhananya, konsumsi kalori yang berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan akumulasi lemak.
Meskipun karbohidrat seringkali dianggap sebagai pemicu kenaikan berat badan, penurunan berat badan tidak dapat sepenuhnya disalahkan pada mereka. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa penambahan berat badan lebih terkait dengan ketidakseimbangan kalori yang tidak terbakar dengan baik daripada asupan karbohidrat.
Saran untuk mengonsumsi makanan rendah kalori saat menjalankan program diet menjadi contoh bahwa fokus pada kalori yang masuk ke tubuh juga memiliki peran penting dalam penurunan berat badan.
Dalam kesimpulannya, baik karbohidrat maupun kalori memiliki peran krusial dalam proses penurunan berat badan. Mengurangi asupan karbohidrat dengan bijak masih diperbolehkan, tetapi kunci utama adalah membakar kalori sebanyak yang dikonsumsi. Wanita dan pria memiliki kebutuhan kalori harian yang berbeda, dan ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori dapat menyebabkan penumpukan lemak.
Dengan demikian, memahami bahwa baik karbohidrat maupun kalori berkontribusi pada penambahan berat badan dapat membantu menggali solusi yang lebih efektif dalam menjaga berat badan yang sehat.