Jakarta, KabarBerita.id — Jalan kaki menjadi salah satu rekomendasi olahraga yang sangat dianjurkan bagi penderita diabetes. Pentingnya memahami batasan waktu yang sesuai untuk aktivitas ini memegang peran penting dalam mengelola kondisi kesehatan.
Penderita diabetes diharapkan menjalani pola hidup sehat untuk menjaga stabilitas gula darahnya. Konsumsi makanan gizi seimbang, tidur yang cukup, dan tentu saja olahraga menjadi kunci utama untuk mengendalikan gula darah dan mencegah komplikasi.
Jalan kaki dianggap sebagai olahraga yang terjangkau dan mudah dilakukan tanpa memerlukan peralatan khusus serta dapat dilakukan kapan saja.
Berdasarkan penelitian, semakin sering seseorang berjalan kaki, terutama dengan kecepatan yang intens, maka risiko diabetes dapat semakin berkurang.
Namun demikian, ada batasan waktu yang perlu diperhatikan bagi penderita diabetes. Menurut American Diabetes Association, disarankan untuk melakukan 10.000 langkah per hari atau minimal 30 menit sehari guna mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Bagi yang kesulitan untuk berjalan selama 30 menit sekaligus, alternatifnya adalah berjalan dalam durasi yang lebih singkat sepanjang hari, misalnya 10 menit pada pagi, siang, dan malam hari.
Tak hanya menurunkan risiko diabetes, jalan kaki juga memberikan manfaat lain seperti meningkatkan kekuatan tulang dan otot, keseimbangan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengelola kadar kolesterol, serta memberikan dampak positif pada kesehatan jantung, konsentrasi, dan kesejahteraan mental dengan mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Michele Canon, seorang spesialis nutrisi kebugaran, menekankan bahwa penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit setelah makan dapat mengurangi gula darah hingga 50 kali lebih efektif dibandingkan dengan tidak bergerak. Hal ini memberikan dorongan tambahan untuk menjadikan jalan kaki sebagai bagian integral dari rutinitas harian bagi penderita diabetes.