Jakarta, KabarBerita.id — Baru-baru ini, sebuah temuan menggemparkan dunia medis terkait dengan cacing parasit hidup yang ditemukan di tubuh seorang pasien kanker berusia 70 tahun. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi, menjadikannya sebagai kasus unik yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Pasien tak disebutkan namanya menjalani serangkaian perawatan kanker usus besar di rumah sakit, termasuk CT Scan pada perutnya. Hasil CT scan mengungkapkan adanya batu dalam saluran empedu, dilatasi saluran empedu, dan kanker yang belum menyebar jauh. Melalui cholangioscopy, dokter menemukan lima cacing pipih berukuran besar hidup di saluran empedunya.
Cacing tersebut teridentifikasi sebagai Clonorchis sinensis, sejenis cacing yang umumnya ditemukan di wilayah Asia Timur. Infeksi oleh cacing ini biasanya terjadi akibat mengonsumsi ikan atau udang air tawar mentah atau setengah matang. Meskipun banyak yang tidak menyadari terinfeksi, tanpa pengobatan, infeksi dapat menyebabkan peradangan hati, batu empedu, dan kanker saluran empedu.
Kasus ini mencerminkan risiko global, dengan setidaknya 600 juta orang di seluruh dunia berisiko tertular cacing parasit. Kendati risiko tersebar luas, daerah seperti Tiongkok, Korea, dan Vietnam memiliki risiko tertinggi karena kebiasaan kuliner yang melibatkan konsumsi ikan mentah atau setengah matang.
Pasien kemudian menjalani pengobatan praziquantel untuk memerangi infeksi cacing, sambil tetap menerima terapi kanker yang dibutuhkan. Temuan ini menyoroti kompleksitas penyakit yang mungkin tersembunyi di balik diagnosis awal kanker, memberikan pemahaman lebih lanjut tentang hubungan antara infeksi parasit dan kondisi kesehatan lainnya.