Jakarta, KabarBerita.id — Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan wasit Gedion Dapaherang yang memberikan enam kartu kuning kepada pemainnya dalam pertandingan melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Meskipun PSM berhasil meraih satu poin dari laga tersebut, Tavares merasa tidak senang dengan kartu kuning yang diberikan, menyamakan situasinya seperti berperang di Palestina.
“Enam kartu kuning, siapa pun melihat pertandingan malam ini seperti dianggap berperang di Palestina,” ungkap Tavares usai pertandingan.
Tavares juga menyoroti keputusan wasit terkait ketidakmemberian kartu kuning kepada kapten Persib Bandung, Marc Klok, yang keluar mengganti sepatu tanpa pemberitahuan wasit. Menurutnya, beberapa pemain Persib seharusnya juga mendapatkan kartu kuning.
“Beberapa pemain Persib Bandung seharusnya mendapatkan kartu kuning, seperti Marc Klok yang mengganti sepatunya dan masuk ke dalam lapangan tanpa sepengetahuan wasit tidak diberikan kartu kuning,” tambahnya.
Tavares mengaitkan pemberian kartu kuning kepada pemainnya dengan pertandingan berikutnya melawan Bhayangkara FC, mencoba merumuskan apakah keputusan tersebut memiliki dampak strategis terkait laga mendatang.
“Apakah karena kita akan melawan Bhayangkara sehingga banyak pemain kita diberikan kartu kuning agar tidak main ke depannya,” pertanyaan Tavares terkait motivasi di balik pemberian kartu.
Meskipun demikian, Tavares menegaskan bahwa tidak ada masalah dengan Persib, melainkan keprihatinan terhadap keputusan wasit yang dianggapnya tidak bekerja secara profesional. Ia juga mengajukan permohonan untuk peningkatan kualitas wasit di Indonesia.