Jakarta, KabarBerita.id — Gubernur New York, Kathy Hochul, mengonfirmasi bahwa dua orang tewas akibat ledakan mobil di Rainbow Bridge, perbatasan dengan Kanada. Hochul menjelaskan bahwa potongan tubuh korban tersebar di lebih dari 13 atau 14 titik, sementara mobil hancur akibat ledakan hebat.
Meskipun belum ada indikasi tindakan teroris, Hochul belum memberikan informasi mengenai penyebab pasti ledakan tersebut. Investigasi masih terus dilakukan untuk memahami peristiwa tragis ini.
Seluruh mobil di Rainbow Bridge meledak pada Rabu sore (22/11), dengan mobil yang semula menuju Kanada meledak secara besar-besaran. FBI turun tangan dalam penyelidikan, meskipun penyebab ledakan belum diketahui.
Rainbow Bridge, yang merupakan jalur penting menuju New York, kini ditutup. Bandara Internasional Buffalo juga berhenti beroperasi selama dua hari ke depan, dan kantor pemerintah di sekitar lokasi ledakan berhenti beroperasi.
Tak jauh dari tempat kejadian, kantor Komunitas Yahudi juga ditutup atas rekomendasi aparat penegak hukum. FBI dan satuan tugas terorisme bekerja sama dengan pemerintah kota setempat untuk memantau pintu masuk ke New York sebagai langkah pencegahan.