Jakarta, KabarBerita.id — Situasi tegang tampak menyelimuti tim Prima Pramac Racing usai Jorge Martin finis ke-10 pada balapan MotoGP Qatar 2023 di Sirkuit Lusail, Senin (20/11) dini hari waktu Indonesia.
Performa Martin pada full race MotoGP Qatar tidak seperti ketika sprint race. Bisa dibilang berbanding terbalik.
Sejak start Martin terlihat kesulitan menguasai motor Desmosedici GP 22. Begitu pula pada saat balapan. Martin kepayahan mengejar lawan dan mempertahankan posisi.
Jorge Martin Blak-blakan Ungkap Masalah usai Jeblok di MotoGP Qatar
Bahkan sempat terlihat pula Martin begitu frustrasi setelah dibalap Fabio Quartararo. Pembalap asal Spanyol itu seperti menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak puas.
Setelah balapan usai, Martin menuju garasi tim. Dalam tayangan langsung terlihat pembalap 25 tahun itu langsung menghampiri sekumpulan tim Pramac dan sempat bertepuk tangan.
Hanya saja situasi di dalam garasi yang biasanya bisa disaksikan dalam waktu lama tak dapat dilihat lebih jauh lagi oleh pemirsa. Hal itu terjadi lantaran pihak Pramac Racing langsung menutup pintu garasi. Kameraman pun keluar dan gambar dialihkan ke momen lain.
Beberapa saat kemudian tayangan televisi kembali bisa mengakses gambar garasi Pramac di mana tak terlihat lagi Martin. Gambar yang berasal dari kamera motor yang digunakan tim Pramac Racing itu sempat membuat bingung salah satu kru yang terlihat di layar kaca.
Penutupan garasi setelah balapan yang tak lazim dilakukan menandai Pramac amat serius menyikapi situasi usai balapan MotoGP Qatar 2023 yang berakhir pahit.
Peluang Martin menjadi juara dunia 2023 mendadak menipis karena jaraknya dengan Bagnaia kini menjadi 21 poin menjelang balapan terakhir di Valencia pekan depan.
Martin menjelaskan situasi kesulitan yang dialami dalam MotoGP Qatar 2023 disebabkan faktor ban.