Mengapa Seseorang Bisa Memiliki Golongan Darah Langka di Dunia?

Jakarta, KabarBerita.id — Golongan darah Rh null menjadi golongan darah terlangka di dunia. Apa yang membuat seseorang bisa memiliki golongan darah tersebut?

Rh null kerap disebut juga sebagai ‘golden blood type’ atau ‘golongan darah emas’. Julukan ini muncul karena pemiliknya yang sangat langka di dunia.

Diperkirakan, hingga saat ini hanya ada sekitar 43 orang di dunia yang memiliki golongan darah emas.

Mengutip Medicine Net, golongan darah ini tidak mengandung antigen Rh (protein) dalam sel darah merah. Rh null pertama kali ditemukan pada orang Suku Aborigin, Australia.

Para ahli menduga bahwa golongan darah ini merupakan hasil mutasi genetik pada gen RHAG. Mutasi ini sering dikaitkan dengan penyakit stomatositosis herediter.

Stomatositosis herediter sendiri merupakan kondisi kelainan darah yang membuat penderitanya dapat mengalami anemia hemolitik, baik untuk jangka panjang dan pendek. Anemia hemolitik sendiri merupakan jenis anemia yang terjadi akibat hancurnya sel darah merah.

Selain itu, orang dengan stomatositosis juga berisiko mengalami kerusakan sel darah merah.

Para ahli percaya bahwa ada beberapa kondisi yang berisiko membuat seseorang memiliki golongan darah emas. Berikut di antaranya:

– lahir dari perkawinan sedarah,

– memiliki gen abnormal dengan sifat penyakit yang diturunkan melalui keluarga,

– mengalami perubahan atau penghapusan total gen tertentu.

Sulit dapat pendonor

Sebagaimana sifatnya yang langka, pemilik golongan darah ini bakal kesulitan menemukan pendonor jika suatu waktu membutuhkan sumbangan darah.

Di seluruh dunia, hingga saat ini tercatat hanya ada sembilan pendonor aktif untuk golongan darah ini.

Selain itu, risiko tetap ada jika para pemilik Rh null ini memerlukan transfusi. Menerima sumbangan darah yang memiliki antigen Rh dapat menyebabkan reaksi transfusi.

Sebaliknya, pemilik golongan darah emas justru dapat menyumbangkan darahnya ke mana pun. Hal ini terjadi karena tak adanya antigen pada sel darah merah. Dengan demikian, mereka dianggap sebagai pendonor universal.

Darah ini dapat disumbangkan pada siapa saja yang memiliki golongan darah langka dalam sistem Rh. Tak adanya antigen umum juga membuat darah ini sebagai pilihan yang tepat untuk proses transfusi.

Tinggalkan Balasan