Jakarta, KabarBerita.id — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara via telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat (20/10), tiga hari usai Israel serang rumah sakit di Gaza.
“Kami membahas perkembangan terkini di Gaza. Kami berdua sepakat perlu ada upaya menyeluruh untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi saat ini,” kata Anwar di X, yang dulu bernama Twitter.
Anwar juga mengaku mendapat informasi dari Abbas soal serangan Israel ke Palestina.
“Saya mendapat penjelasan terkait serangan dari rezim Zionis terhadap warga sipil. Dan kami berdua mengecam tindak keras itu,” ungkap Anwar.
Dalam percakapan itu, kedua pemimpin berharap semua pihak bisa bekerja sama untuk memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan ke rakyat Palestina.
Anwar merupakan salah satu pemimpin negara mayoritas Muslim yang terus menyerukan pembukaan koridor kemanusiaan di Gaza dan mengecam serangan Israel ke Palestina.
Ia juga sebelumnya telah menelepon Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada awal pekan ini. Dalam pembicaraan itu, mereka membahas soal situasi di Gaza.
Anwar lantas menganjurkan penghentian pengeboman dari Israel dan pembentukan segera koridor kemanusiaan di Rafah. PM Malaysia itu menegaskan bahwa penting memprioritaskan warga sipil.
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas berperang. Mereka terus bertempur hingga saat ini.
Pada 9 Oktober, Israel mengumumkan blokade total sehingga bantuan kemanusiaan tak bisa masuk ke Gaza.
Baru-baru ini, pasukan Israel juga meluncurkan serangan ke gereja tertua di Gaza dan menyebabkan delapan orang tewas.