Nasdem Minta Denny JA Jelaskan Soal Anies 5 Persen

Jakarta, KabarBerita.id — Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara (Sumut), Iskandar, menyuarakan kekecewaannya terhadap pernyataan Denny JA yang mengkritik NasDem karena mengajukan somasi terhadap survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Survei tersebut merilis hasil yang menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan hanya mencapai 5 persen di Sumut.

Iskandar berpendapat bahwa Denny JA seharusnya lebih berfokus untuk memberikan jawaban atas somasi yang diajukan, karena tindakan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama pendukung Anies Baswedan, dan juga mengungkapkan asal dana survei tersebut. Iskandar menekankan bahwa lembaga survei yang memiliki kredibilitas seharusnya menggunakan metode survei yang ilmiah dan transparan, bukan metode yang meragukan.

“Sorotan kami adalah pada kualitas ilmiah survei ini yang harus dijawab secara ilmiah, dengan membuka data seperti data responden, jumlah dan distribusi responden, serta metodologi yang digunakan. Survei yang merupakan produk ilmiah haruslah presisi, sesuai dengan prinsip-prinsip survei yang sah,” tegas Iskandar.

Iskandar juga mengungkapkan kecurigaannya terhadap LSI Denny, menyebut bahwa survei tersebut mungkin memiliki margin of error yang besar dan tidak mengikuti standar survei yang benar. Dia menyarankan agar hasil survei yang diragukan tidak dipublikasikan secara terbuka karena dapat mempengaruhi opini publik dengan cara yang salah.

Lebih lanjut, Iskandar menyoroti pentingnya tanggung jawab lembaga survei terhadap produk ilmiah yang dihasilkan, terutama jika produk tersebut telah diumumkan kepada masyarakat. Iskandar menegaskan bahwa langkah hukum akan diambil jika Denny JA tidak segera memberikan jawaban atas somasi yang telah diajukan oleh NasDem.

Sementara itu, Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumut telah mengirim somasi kepada Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Somasi ini merupakan reaksi terhadap hasil survei LSI Denny JA yang menyatakan elektabilitas Anies Baswedan hanya 5 persen di Sumut.

Denny JA sendiri telah merespons dengan berharap bahwa hasil surveinya akan dibantah dengan hasil survei lainnya. Ia berpendapat bahwa penelitian sebaiknya dibantah dengan hasil penelitian lain, dan tidak melalui proses hukum. Denny menegaskan bahwa hasil riset seharusnya dapat diajukan melalui riset lainnya, dan bukan melalui somasi hukum.

Denny juga menyarankan agar semua pihak menghadapi Pilpres 2024 dengan sikap yang santai. Ia menekankan bahwa kredibilitas survei dapat diperiksa melalui tiga hal yang spesifik.

Tinggalkan Balasan