Malinau, KabarBerita.id — Bertempat di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H. bersama dengan jajaran Pimpinan FKPD menyaksikan penampilan Pagelaran Seni dan Budaya Kerukunan Keluarga Kawanua Kabupaten Malinau, pada Senin (09/10).
Pagelaran Seni dan Budaya ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan IRAU ke- 10 dan HUT Kabupaten Malinau ke- 24 Tahun.
Melihat serangkaian acara yang telah ditampilkan secara utuh oleh Kerukunan Keluarga Kawanua, Bupati Malinau Wempi melihat sesuatu yang luar biasa.
“Begitu kayanya Kabupaten Malinau dengan kebudayaannya. Mari kita beri apresiasi sekalipun Keluarga Kawanua Kabupaten Malinau yang mana ketuanya sendiri sudah campur-campur tetapi tidak pernah lupa dengan sejarah, tidak meninggalkan budaya leluhurnya. Artinya budaya itu adalah kita, kita adalah budaya itu sendiri,” ujarnya.
Jika tidak melalui event seperti ini, mungkin masyarakat Malinau tidak akan tahu tentang Kerukunan Kelurga Kawanua
“Dengan event seperti ini kita bisa mengenal bahwa Kawanua itu juga dekat dengan masyarakat Dayak. Tidak jauh dengan tulang-belulang ini salah satu kedekatannya, kedua warnanya dan ketiga beberapa atraksinya juga sama seperti dilihat dari senjata kebesarannya,” ucapnya.
“Melihat semua itu, saya merasa begitu kayanya kita dalam bingkai Negara Kesatuan Indonesia,” imbuhnya.
Mewakili masyarakat Malinau, Wempi merasa bangga dengan Keluarga Kawanua di Kabupaten Malinau.
“Mari kita jaga Kabupaten Malinau yang sama-sama kita cintai ini. Mari kita kembangkan seluruh potensi budaya yang kita miliki. Jangan ragu-ragu, jangan sembunyikan kekayaan budaya itu. Jadikan budaya sebagai kekuatan kita untuk mempererat persatuan di Bumi Intimung,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kerukunan Keluarga Kawanua Kabupaten Malinau Ir. Kristian Muned, MT. memberikan apresiasi kepada Pemkab Malinau yang telah memberi kesempatan tampil kepada Kerukunan Keluarga Kawanua pada event IRAU ke- 10.
Muned menjelaskan Kawanua berasal dari bahas Minahasa (Sulawesi Utara) yang sering diartikan sebagai penduduk negeri yang bersatu. Makna umumnya orang satu kampung atau bersaudara.
Kemudian secara umum Kerukunan Keluarga Kawanua di Malinau mencakup 3 sub suku besar Sulawesi Utara yakni Suku Sangir, Minahasa dan Mogondow.