Jakarta, KabarBerita.id — Korban jiwa akibat banjar bandang yang melanda Libya diprediksi mencapai 5.300 orang. Pemerintah Libya menyatakan hal tersebut pada Selasa (12/9).
Ketua delegasi Palang Merah Libya Tamer Ramadan juga menyebut jumlah korban jiwa bisa lebih dari 5.000 orang. Dia mengatakan 10 ribu orang juga masih hilang.
Kota Derna bagian timur mengalami kerusakan terparah. Menteri Kesehatan Libya Othman Abduljalil menyebut sedikitnya 6.000 orang di daerah tersebut masih dinyatakan hilang.
Rumah sakit di Derna pun sudah tidak beroperasi karena banjir yang menerjang. Kamar mayat penuh. Tak sedikit jenazah korban yang ditinggalkan di trotoar.
“Tak ada layanan darurat. Saat ini orang-orang sedang bekerja untuk mengumpulkan jenazah,” ucap dokter sukarelawan Anas Barghathy.
Banjir yang melanda wilayah timur Libya itu terjadi pada Senin lalu (11/9) imbas hujan deras dan badai Daniel.
Bencana kian parah ketika bendungan di atas Kota Derna jebol. Diprediksi seluruh penduduk di Derna hanyut hingga ke laut.
Sejumlah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan arus deras mengalir di pusat kota. Hampir seluruh bangunan yang dilewati arus banjir hancur di kedua sisi jalan.
Stasiun televisi Almostkbal di Libya Timur menyiarkan cuplikan yang menunjukkan orang-orang terlantar di atap kendaraan dan bangunan mereka sembari meminta pertolongan. Sebagian mobil-mobil itu ikut hanyut terbawa arus banjir.
Sementara itu, empat pelabuhan. minyak utama di Libya yakini Ras Lanuf, Zueitina, Brega, dan Es Sidra ditutup sejak Sabtu malam selama tiga hari.