Payakumbuh, KabarBerita.id — Sumatera Barat terdiri dari 19 kabupaten dan kota yang dikenal menyimpan banyak potensi wisata, mulai dari pengunungan dengan pemandangan alam yang eksotis, keindahan pulaunya yang memesona, hingga kulinernya yang lezat.
Di antara 19 kabupaten dan kota yang ada Sumatera Barat, salah satu kotanya memiliki empat julukan sekaligus. Daerah itu adalah Kota Payakumbuh, yang juga daerah yang menjadi penghubung antara Sumatera Barat dengan Riau.
Berikut 4 julukan Kota Payakumbuh yang jarang diketahui orang.
1. Kota Galamai
Julukan Kota Galamai tidak terlepas dari makanan khas daerah itu adalah galamai yang kini menjadi oleh-oleh wajib sehabis berkunjung ke kota itu. Galamai adalah makanan berbahan dasar tepung beras ketan, gula aren, dan santan. Ketiga jenis bahan itu dimasak dalam satu kuali besar hingga membentuk gumpalan liat yang bewarna kecokelatan.
Kemudian gumpalan itu akan dibentuk sesuai selera dengan ukuran yang beragam. Galamaj ini sangat mudah kamu temukan di pusat oleh-oleh atau pusat perbelanjaan yang ada di Kota Payakumbuh.
2. Kota Randang
Pada akhir 2018 lalu Pemerintah Kota Payakumbuh mempromosikan daerahnya sebagai Kampung Rendang. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya pengusaha rendang di daerah tersebut, bahkan rendang yang diproduksi di kota itu sudah mendunia seperti di Malaysia hingga Singapura.
Rendang di Kota Payakumbuh tidak hanya rendang berbahan daging sapi saja yang kamu bisa temukan, tetapi berbagai macam varian rendang tersedia di daerah itu.
Mulai dari rendang telur, paru, ayam, ubi, jengkol, cubadak hingga daun singkong bisa kamu temukan di Kota Payakumbuh. Kampung Rendang itu bisa kamu jumpai di Jalan Tan Malaka, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari Kota Payakumbuh.
3. Kota Batiah
Selanjutnya Payakumbuh juga punya julukan dari kuliner lainnya yaitu Kota Batiah. Batiah ini berbahan dasar ketan putih dengan cita rasa gurih dan cocok untuk disantap menjadi cemilan untuk menyambut tamu ataupun sanak saudara kamu.
Istilah “Kota Batiah” bermula pada saat Wali Kota Payakumbuh di bawah kepemimpinan Muchtiar Muchtar pada 1988–1993. Namun Pemkot Payakumbuh kala itu tidak hanya menamai kota itu karena kulinernya saja, tetapi memiliki makna yang mendalam yaitu Kota Bersih, Aman, Tertib, Indah, Asri, dan Harmonis yang disingkat dengan Kota Batiah.
4. Kota Biru
Selain julukan yang berasal dari kulinernya, Kota Payakumbuh juga memilki julukan sebagai Kota Biru. Julukan Kota Biru itu juga merujuk pada peraturan daerah Kota Payakumbuh tentang lambang daerah Kota Payakumbuh, warna biru berarti “Keramahtamahan, air jernih ikannya jinak mengandung harapan pada masa depan yang lebih baik”.