Jakarta, KabarBerita.id — Bintang timnas Malaysia Mohamad Faisal Abdul Halim dipastikan mendapatkan sanksi berat dari Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Rabu (26/7). Berikut alasan bintang Malaysia Faisal Halim dihukum berat oleh FAM.
Penyerang Selangor FC Faisal Halim mendapatkan hukuman berat dari FAM pada Rabu (26/7) berupa hukuman skorsing empat bulan dengan satu bulan masa percobaan.
Keputusan tersebut dikonfirmasi oleh Sekjen FAM Noor Azman Hj Rahman yang disampaikan dalam rilis di laman FAM, Rabu (26/7).
Sekjen FAM menyampaikan alasan Faisal Halim dihukum lantaran melanggar aturan menyusul komentar kontroversialnya usai pertandingan melawan Sabah di Liga Malaysia pada 27 April 2023.
“Dengan ini saya konfirmasikan bahwa pemain Selangor FC Mohamad Faisal Abdul Halim telah diskors selama satu bulan oleh Komite Disiplin FAM yang bersidang kemarin malam [Selasa, 25 Juli 2023],” kata Sekjen FAM Noor Azman Hj Rahman dikutip dari laman FAM, Rabu (26/7).
FAM mengungkapkan Faisal melanggar Pasal 61 Kode Disiplin FAM terkait Pernyataan Pers dan Pasal 82 Statuta FAM terkait Kontribusi kepada Media karena mengeluarkan pernyataan kontroversial saat sesi wawancara media setelah pertandingan Liga Super Malaysia 2023 melawan Sabah FC di Stadion Likas pada 27 April 2023.
Berdasarkan putusan tersebut, Faisal sebenarnya diskors selama empat bulan terhitung sejak 25 Juli hingga 21 November 2023.
Namun, Faisal hanya diskors selama satu bulan percobaan (25 Juli hingga 23 Agustus 2023) dimana skorsing tiga bulan berikutnya ditangguhkan terlebih dahulu dengan syarat berkelakuan baik selama 12 bulan terhitung sejak 24 Agustus 2023.
FAM menyampaikan bahwa surat resmi terkait pemberitahuan hasil kasus tersebut sudah dikirimkan ke Selangor FC, Rabu (26/7).
Namun, Faisal masih diberi kesempatan untuk mengajukan banding resmi terhadap penangguhan yang dijatuhkan padanya untuk dibawa ke Komite Banding FAM.
“Dalam kesempatan ini juga, FAM mengimbau kepada para pemain sepak bola yang bermain di Liga Malaysia untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan media dan belajar dari kasus ini,” kata Noor Azman Hj Rahman.