Sukabumi, KabarBerita.id — Wali Kota (Walkot) Sukabumi Achmad Fahmi mendukung upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) yang mempromosikan minuman herbal. Diharapkan upaya Dinkes Sukabumi itu dapat memotivasi masyarakat memanfaatkan tanaman herbal untuk minuman kesehatan.
Dalam upaya mengenalkan minuman herbal itu, Dinkes Kota Sukabumi menggulirkan “Jumbara Menari” (Jumat bugar bersama herbal untuk memelihara badan sehat setiap hari).
Melalui gerakan itu, setiap Jumat disediakan minuman herbal gratis bagi warga, tamu, maupun pegawai di kantor Dinkes Kota Sukabumi. “Saya mengapresiasi adanya inovasi ini,” ujar Walkot Sukabumi Achmad Fahmi, Ahad (23/7/2023).
Fahmi pun mengajak masyarakat Kota Sukabumi untuk memanfaatkan tanaman herbal. Diharapkan konsumsi minuman dari olahan tanaman herbal itu dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Sukabumi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah mengatakan, dinasnya mendorong Jumbara Menari di tengah kecenderungan penggunaan sediaan farmasi atau obat kimiawi. Pasalnya, kata dia, potensi tanaman herbal untuk kesehatan sering kali dilupakan. “Tanaman herbal bisa jadi unggulan,” ujar dia.
Dengan Jumbara Menari, Reni mengatakan, diharapkan pemanfaatan tanaman herbal dapat dioptimalkan dan memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. “Inovasi dari Dinkes ini membuat masyarakat lebih sehat dan terbiasa mengonsumsi, mengolah makanan dari sumber nabati tanaman herbal,” kata Reni.
Gerakan Jumbara Menari diawali di kantor Dinkes Kota Sukabumi pada pertengahan Juni lalu. Inovator Jumbara Menari dari Dinkes Kota Sukabumi, Fachrizal, mengatakan, setiap pekannya akan disajikan minuman herbal yang berbeda.
Contoh minuman herbal ini wedang uwuh, yang berbahan dasar jahe, kayu secang, gula aren, daun sirih, kayu manis, kapulaga, dan biji pala.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Sukabumi Lulis Delawati mengatakan, pemanfaatan bahan-bahan herbal yang merupakan kearifan lokal ini tidak kalah penting dalam upaya promotif dan preventif kesehatan.
“Minuman herbal ini jadi welcome drink di kantor Dinas Kesehatan dan dapat menginisiasi pelayanan publik lain dalam meningkatkan derajat kesehatan,” ujar Lulis.