Jakarta, KabarBerita.id — Penyakit antraks kini kembali jadi perhatian di Indonesia. Penyakit yang disebabkan paparan bakteri Bacillus anthracis ini banyak menyerang hewan mamalia berkaki empat seperti sapi, kerbau, dan kambing.
Lantas, apa saja gejala hewan yang terkena antraks?
Dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni mengatakan tidak semua hewan bisa terpapar antraks. Selain sapi dan kerbau, antraks juga bisa menyerang rusa.
“Ada kasus rusa yang terkena (antraks), tapi umumnya ya menyerang sapi, kambing, domba, dan kerbau,” kata Agnesia dalam konferensi pers secara daring, Jumat (7/7).
Menurut Agnesia, hewan yang terkena antraks akan menunjukkan beberapa gejala. Tapi tidak sedikit juga hewan yang tidak menunjukkan gejala apapun dan meninggal secara tiba-tiba. Kondisi itu disebut antraks akut.
Sementara kasus yang paling sering adalah antraks kronis. Pada kasus ini, hewan yang terpapar akan menunjukkan beberapa gejala, yakni sebagai berikut:
1. Demam tinggi
Hewan yang terkena antraks akan sakit dan mengalami demam tinggi. Pada titik ini, hewan harus segera dipisahkan dengan hewan lainnya dan dikarantina. Jika ditangani dengan cepat dan tepat hewan biasanya bisa disembuhkan.
2. Tubuh gemetar
Selain demam dengan suhu tubuh yang meningkat, tubuh hewan juga akan menggigil atau gemetar.
3. Membenturkan atau mencoba melukai diri
Hewan yang terkena antraks bisa menunjukkan gejala ‘gila’. Hewan akan membentur-benturkan dirinya ke dinding atau menyiksa diri sendiri hingga terluka parah
4. Jatuh hingga mati
Setelah ketiga gejala tersebut muncul hewan akan jatuh tersungkur hingga mati.
5. Keluar darah
Biasanya hewan mati yang terkena antraks akan mengeluarkan darah dari semua lubang di tubuhnya. Mulai dari mulut, hidung, telinga, mata, hingga lubang anus.