Jakarta, KabarBerita.id — Ketua Umum PSSI Erick Thohir, merespons dugaan kasus rasialisme yang dialami pemain PSM Makassar di media sosial usai melawan Persija Jakarta pada pekan pertama Liga 1 2023/2024.
Erick mengaku sangat kecewa dengan peristiwa tersebut dan seharusnya sesama anak bangsa Indonesia tidak saling mengejek.
“Itu saya sangat kecewa, kok bangsa kita yang menganut Pancasila, NKRI, saling meledek sesama bangsanya. Warna kulit kita ada yang putih ada yang hitam agamanya ada yang Hindu, Budha, Muslim, Kristen, Katolik. Rambutnya ada yang lurus ada keriting ada yang botak ini satu bangsa, sepak bola ini untuk membangun nasionalisme,” kata Erick, usai meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, di Kota Denpasar, Bali, Kamis (6/7).
Erick mengimbau suporter berhenti melakukan tindakan diskriminasi terhadap pemain.
“Iya jadi stop diskriminasi, kita akan juga mulai ada pelatihan suporter sehingga suporter yang melakukan hal-hal tadi itu kelar,” ujarnya.
Erick juga menegaskan akan memberikan sanksi kepada suporter yang diketahui melakukan tindakan diskriminasi atau membawa flare ke dalam stadion.
“(Yang bawa) flare dan (melakukan) diskriminasi pelan-pelan kita batasi masuk stadionnya. Nanti nyesal, tidak bisa masuk stadion. Kemarin (suporter ) yang (pertandingan) Argentina yang lari itu tidak boleh nonton tim nasional setahun,” ujarnya.
Sebelumnya tiga pemain PSM mendapat pelecehan rasial di media sosial selepas laga Persija vs PSM yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Karno. Mereka adalah Yuran Fernandez, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa.
Didampingi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), ketiga pemain PSM sepakat untuk membawa kasus pelecehan rasial ke ranah hukum.