Mentok, KabarBerita.id — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan melakukan kegiatan sosialisasi Penerapan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Taman Wisata Alam Jerieng Menduyung dan Taman Nasional Gunung Maras.
Sosialisasi dilaksanakan di Operational Room I Sekretariat Daerah Bangka Barat, serta dihadiri oleh Wakil Bupati Bong Ming Ming, Kepala Desa Air Menduyung, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta perwakilan dari instansi terkait lainnya, Kamis (22/06).
Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Ujang Wisnu Barata menyebutkan dalam awal pengantarnya, bahwa wilayah konservasi yang dinaunginya meliputi Provinsi Sumatera Selatan, serta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Total ada sebelas wilayah konservasi yang berada dalam pengawasan kami, delapan terdapat di Sumatera Selatan, dan tiga ada di Kepulauan Bangka Belitung. Untuk Bangka Barat ada dua wilayah konservasi, Jerieng Menduyung dan Gunung Maras,” ungkapnya.
Ujang menerangkan bahwa, tahap awal persiapan internal dalam rangka penerapan PNBP ini adalah melalui langkah pemberkasan dokumen perencanaan dan prakondisi kawasan.
“Kami sudah selesai menyelesaikan desain lapangnya tapi sedang menunggu pengesahan dari pusat di Jakarta,” tambahnya.
Adapun langkah-langkah penerapan internal selanjutnya adalah meliputi penyusunan perangkat tugas, penyiapan bahan publikasi dan promosi kawasan, serta penyusunan rencana kebutuhan sarana prasarana.
Sedangkan persiapan eksternal adalah mencakup audiensi bersama Kepala Daerah, sosialisasi dengan pihak terkait, optimalisasi Pokdarwis, serta membangun komunikasi dan konsolidasi dengan mitra potensial.
Wakil Bupati Bong Ming Ming yang duduk bersebelahan dengan Ujang, menyambut baik paparan yang telah disampaikan oleh pihak BKSDA, serta mengakui ketertarikannya terhadap pelaksanaan penerapan PNBP ini.
“Saya punya kepentingan besar di sini, bukan hanya sebagai Wakil Bupati tetapi sebagai putra daerah di sini. Jadi kalau nanti Bapak mau bikin apa nanti, tolong ajak kita ngobrol mungkin ada yang mau kita bikin juga,” tuturnya.
Dirinya turut mengungkapkan keinginan kuatnya untuk membuat konservasi dugong yang pertama di Indonesia tepatnya di Kabupaten Bangka Barat.
“Dugong hanya ada tiga di dunia, Cina, Thailand, dan Indonesia. Di Cina sudah punah, Thailand masih ada, Indonesia belum ada konservasinya. Mungkin bisa kita buat di situ (Air Menduyung),” harap Wakil Bupati
Pria yang pernah duduk sebagai anggota legislatif provinsi tersebut menyatakan kesiapan untuk mendukung kebutuhan dalam penerapan PNBP ini, dan berharap agar peluang kolaborasi bersama BKSDA Sumatera Selatan dapat berjalan lancar.
“Saya harap, Bapak (Ujang) bisa sering-sering datang ke sini kalau bisa nginap, kita ngobrol-ngobrol gitu. Kalau ada ide bisa kita samakan, bila perlu Kabupaten bisa support apa? misalnya minimal komunikasi dengan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama sekaligus penyerahan cendera mata yang diberikan oleh pihak BKSDA Sumatera Selatan kepada Wakil Bupati Bangka Barat.