Jakarta, KabarBerita.id — Kota Semarang menggunakan nyamuk Wolbachia guna melawan demam berdarah dengue (DBD). Apa itu nyamuk wolbachia?
Sejak keberhasilan riset di Yogyakarta, nyamuk Wolbachia banyak diandalkan untuk mencegah DBD.
Semarang menjadi salah satu kota yang jadi penyelenggara pilot project penanggulangan DBD menggunakan Wolbachia. Pilot project dilaksanakan di lima kota yakni Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.
Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, selain pengobatan perlu fokus pula pada pencegahan.
“Pencegahan ini ada dua cara yaitu yang pertama dengan vaksinasi supaya saat di gigit kita kuat, yang kedua adalah nyamuknya kita bikin mandul dengan wolbachia. Jadi pencegahannya itu dengan vaksinasi dan wolbachia,” ungkap Budi akhir Mei lalu seperti mengutip laman resmi Kemenkes.
Apa itu nyamuk Wolbachia?
Ide ini terdengar aneh sebab nyamuk merupakan hewan pembawa virus penyebab DBD dan nyamuk pula yang digunakan untuk mencegah penyakit tersebut.
Akan tetapi, nyamuk hanya digunakan sebagai pembawa ‘senjata utama’ dalam perang melawan DBD. Bakteri Wolbachia yang dibawa nyamuk justru yang berguna mencegah DBD.
Wolbachia merupakan bakteri alami yang umum ditemukan di hewan arthropoda atau serangga. Riset oleh Profesor Adi Utarini dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membuktikan Wolbachia bisa melumpuhkan atau menghambat replikasi virus dengue pada tubuh nyamuk.
“Wolbachia dalam tubuh nyamuk, itu dia bekerja dengan menghambat perkembangan virus demam berdarah. Jadi virus tidak berkembang. Kalau nyamuk gigit manusia maka penularannya sangat terhambat,” ungkapnya dalam wawancara pada 2021 lalu.
Cara pencegahan DBD dengan menggunakan nyamuk Wolbachia dimulai dengan menyebarkan bibit nyamuk yang sudah dikontaminasi bakteri Wolbachia. Bibit pun berkembang jadi nyamuk dewasa.
Nyamuk jantan yang membawa bakteri Wolbachia kawin dengan nyamuk betina, virus dengue pada nyamuk betina pun bisa lumpuh.
Di Semarang, proyek dimulai dari Kecamatan Tembalang sebagai wilayah dengan kasus demam dengue dan DBD tinggi. Ada 235 kasus demam dengue dan 35 kasus DBD.
“Disebarkan khusus di Tembalang karena di Tembalang khusus termasuk paling besar atau tinggi DBD-nya. Akan dievaluasi setelah enam bulan sebelum ke daerah lain,” ungkap Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu soal apa itu nyamuk Wolbachia.