Jakarta, KabarBerita.id — FBI menyebut Ratu Elizabeth II pernah menghadapi ancaman pembunuhan 40 tahun yang lalu, menjelang perjalanannya ke Amerika Serikat.
Ancaman itu tertuang dalam dokumen terbaru yang dirilis FBI pada Selasa (22/5) lalu di cache berisi 103 halaman yang diposting ke situs catatan online lembaga tersebut, The Vault.
File tersebut mengungkap beberapa hal. Pertama yakni persiapan perjalanan mendiang Ratu ke AS, termasuk tur resmi ke Pantai Barat bersama suaminya, Pangeran Philip pada 1983.
Kedua, dokumen yang merinci segala kegiatan yang dikumpulkan sekitar sebulan sebelum kunjungan dari polisi San Francisco. Dalam dokumen itu ada catatan mengenai panggilan telepon dari seorang pria yang mengklaim bahwa putrinya telah dibunuh di Irlandia Utara dengan peluru karet.
“Pria ini juga mengklaim bahwa dia akan mencoba untuk menyakiti Ratu Elizabeth dan akan menjatuhkan beberapa benda dari Jembatan Golden Gate ke Royal Yacht Britannia yang membawa rombongan Ratu ketika berlayar di bawahnya, atau akan mencoba untuk membunuh Ratu Elizabeth ketika dia mengunjungi Taman Nasional Yosemite,” kata dokumen itu, Jumat (26/5).
Dokumen sama juga mencatat ada niat dari Dinas Rahasia untuk menutup jalan setapak di Jembatan Golden Gate saat kapal pesiar Ratu mendekat.
Sayang, dokumen tidak menyebut tindakan pencegahan atau penyelamatan apa pun yang telah diambil untuk mengatasi masalah itu. Tidak ada juga file yang mengungkapkan apakah ada penangkapan yang dilakukan.
File-file tersebut hanya menggambarkan kewaspadaan FBI terhadap kemungkinan ancaman terhadap kunjungan raja Inggris, kolaborasi dengan Dinas Rahasia AS dan kekhawatiran tentang Tentara Republik Irlandia (IRA) dan simpatisannya selama kunjungan kerajaan.
Kewaspadaan muncul karena pada 1979, sepupu Ratu, Louis Mountbatten dibunuh oleh IRA menggunakan bom yang ditanam di perahu nelayannya.
Selain sepupu Ratu, tiga orang ikut tewas dalam pembunuhan itu, termasuk dua anak. Setelah kejadian itu, FBI selalu memantau dengan cermat saat mempersiapkan dan mengamankan kunjungan Ratu.
Kecermatan salah satunya dilakukan menjelang kunjungan pribadi Ratu ke Kentucky pada 1989. Satu dokumen mencatat bahwa meskipun FBI tidak mengetahui adanya ancaman khusus terhadap Ratu tapi mereka mempersiapkan pengamanan dengan ekstra.
“Karena kemungkinan ancaman terhadap monarki Inggris selalu ada dari Tentara Republik Irlandia (IRA),” kata dokumen itu.