Jakarta, KabarBerita.id — BKKBN terus menggalakan gerakan pencegahan stunting termasuk pencegahan stunting dari hulu bersama mitra kerja di Jln Setia Raya No 1 RT 1 RW 16, Kapuk, Kec Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis 6 April 2023.
Hadir dalam sosialisasi ini Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris yang diwakili Efalina Gultom selalu tenaga ahli DPR RI, Analisis Kebijakan Ahli Madya BKKBN, Asep Sopari, S.Pd, M.Sc, Kabid Penggerakan dan Ketahanan Keluarga DPPAPP DKI Jakarta, Drs. IBNI Sholeh, M.Si, Kasudin PPAPP Jakarta Barat, Dra. Aswari, M.Si, Ketua Komite Tetap Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KADIN Indonesia, Hilda Kusumadewi, Ketua RW.16 Jumadi dan Tokoh Masyarakat H. Kimung.
Efalina mewakili Charles mengatakan jika penurunan stunting tidak bisa dilakukan sendirian misalnya oleh BKKBN yang mendapatkan amanat sebagai koordinator dalam percepatan penurunan stunting.
Ia mengatakan semua pihak termasuk tokoh masyarakat bahkan dunia usaha juga wajib mendukung berbagai program penurunan stunting di Indonesia.
“Maka kita berbahagia hari ini selain dihadiri tokoh masyarakat Cengkareng juga teman-teman dari dunia usaha KADIN sangat peduli dalam upaya penurunan stunting. Jika kita bekerjasama maka harapan untuk melihat generasi masa depan lebih baik akan bisa cepat dilakukan,” papar Efalina.
Asep Sopari mengungkapkan, peran serta masyarakat untuk aktif dalam penanggulangan stunting bisa dimulai dengan melakukan pendataan di keluarga terdekat. Pendataan ini sederhana yakni melihat apakah tanda-tanda dan gejala stunting ada di anggota keluarga terdekat. Selain itu jika ada anggota keluarga dalam kondisi hamil maka menjadi tanggung jawab keluarga besar untuk memastikan ibu dan janin mendapat asupan gizi yang maksimal.
“Itu fungsi dari setiap anggota masyarakat minimal untuk memastikan anggota keluarganya bebas stunting. Bapak ibu pasti tidak ingin jika ada anggota keluarganya yang stunting, benar kan? maka kita harus sadar dan mulai melihat apakah ada di keluarga kita yang seperti ini,” papar Asep.
Asep mengatakan pemerintah mulai dari BKKBN hingga Puskesmas siap untuk melakukan tindaklanjut jika ada laporan balita terindikasi stunting termasuk di wilayah Jakarta Barat.