Jakarta, KabarBerita.id — Asupan sahur penting untuk diperhatikan. Hal ini juga berlaku bagi para penderita gastroesophageal reflux disease (GERD).
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi Ari Fachrial Syam menyebut, santap sahur fungsinya mirip dengan sarapan. Oleh karena itu, Anda dilarang melewatkan santap sahur selama berpuasa.
“Sahur itu sangat penting. Jangan karena malas bangun, terus Anda sengaja melewatkan sahur. Jangan sampai begitu,” kata Ari dalam webinar yang digelar FK UI terkait GERD saat puasa Ramadhan, Jumat (31/3).
Orang dengan GERD juga tak boleh sembarangan memilih menu sahur. Jika salah langkah, penyakitnya bisa kambuh.
“Jadi tidak boleh asal sahur saja, misal makanan sahurnya tidak dijaga, jadi sama saja. Sahur atau tidak sahur kalau salah langkah, ya, GERD kambuh juga,” kata dia.
Lantas, bagaimana tips menjalani sahur bagi penderita GERD agar tidak kambuh?
1. Hindari makanan berlemak
Makanan berlemak seperti gorengan atau sesuatu berkuah santan memang enak. Tapi, jenis makanan ini harus dihindari saat sahur sebab bisa meningkatkan asam lambung beberapa jam setelah dikonsumsi.
2. Hindari makanan asam
Makanan yang mengandung asam juga dianjurkan dikonsumsi saat sahur. Misalnya, perasan jeruk lemon untuk diminum hingga yogurt.
3. Dahulukan dengan air putih hangat
Sebelum makan sahur sebaiknya minum air putih hangat satu gelas terlebih dahulu. Hal ini untuk menetralisir organ tubuh di bagian perut setelah bangun tidur sebelum makan sahur.
4. Pilih makanan sehat yang direbus
Alih-alih mengonsumsi makanan berlemak, Ari menyarankan agar Anda memilih makanan yang lebih sehat saat sahur.
Makanan-makanan tersebut misalnya, sayuran rebus, protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, kemudian makanan yang tidak pedas dan asam.
“Tidak disarankan juga makanan yang digoreng. Tapi tetap makannya harus seimbang, antara nutrisi dan gizi semua harus terpenuhi,” kata dia menambahkan.