Jakarta, KabarBerita.id — Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengklaim pasukannya berhasil menduduki 70 persen Kota Bakhmut yang terus menjadi episentrum peperangan antara Ukraina-Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
“Saat ini, pasukan Wagner menguasai sekitar 70 persen kota Bakhmut dan melanjutkan operasi untuk menyelesaikan pembebasan kota tersebut,” kata Prigozhin dalam surat terbuka kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Senin (20/3).
Dalam surat yang diunggah di media sosial, Prigozhin mengimbau Rusia memberikan unit Wagner peralatan perang yang diperlukan demi menolak ancaman serangan balasan Ukraina.
Serangan Ukraina terbaru ini, kata dia, akan berlangsung sekitar akhir Maret atau April.
Pasukan Rusia dan Ukraina terus memperebutkan Bakhmut selama beberapa bulan terakhir hingga menelan banyak kerugian, meskipun analis mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil.
Meski begitu, NATO mewanti-wanti Kota Bakhmut kemungkinan bakal jatuh ke tangan Negeri Beruang Merah dalam beberapa hari ke depan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut pasukan Rusia terus mengerahkan lebih banyak pasukan ke wilayah panas itu, di tengah kelemahan mereka.
Pejabat intelijen NATO sebelumnya memprediksi bahwa jumlah prajurit Rusia yang gugur di Bakhmut lima kali lebih banyak dari pasukan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan soal konsekuensi jika Rusia memenangkan peperangan di Bakhmut.
Menurutnya jika Rusia sampai menguasai Bakhmut, invasi Negeri Beruang Merah itu akan semakin meluas ke daerah Ukraina lainnya.
“Kami mencatat bahwa setelah Bakhmut (pasukan Rusia) dapat melangkah lebih jauh lagi dan menyerang kota-kota terdekat di wilayah Donetsk,” kata Zelensky.
“Mereka (Rusia) bisa menyerang Kramatorsk, mereka bisa menyerang ke Sloviansk. Bakhmut akan menjadi gerbang terbuka bagi Rusia menuju kota-kota Ukraina lainnya,” ujarnya menambahkan.
Meski begitu, Zelensky mengatakan pasukan Ukraina berupaya terus bertahan di Bakhmut setelah sempat mengisyaratkan akan menarik prajuritnya dari kota itu jika keadaan terus memburuk.
“Tentu saja, kami harus memikirkan kehidupan para pasukan kami. Tapi kami harus melakukan apa pun yang kami bisa selagi kami mendapatkan senjata, perbekalan, dan tentara kami bersiap untuk melancarkan balasan,” ujar Zelensky.
Dikutip The Washington Post, kemenangan Rusia di Bakhmut bisa memberikan Moskow keuntungan memperluas agresinya ke wilayah lain terutama barat laut Ukraina seperti Slovyansk atau ke kota di utara, Siversk.