Jakarta, KabarBerita.id — Leukemia menjadi satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak menyerang anak. Ketahui penyebab leukemia pada anak.
Dokter spesialis anak, Hardini Intan Mahdi mengatakan bahwa tak ada yang tahu pasti apa penyebab kanker darah pada anak. Kemungkinan besar penyakit ini muncul karena gen kanker yang disertai faktor lainnya.
“Belum ada yang tahu apa penyebabnya leukemia. Tapi ya banyak penyebabnya, multifaktor, bisa juga genetik,” kata Hardini dalam Instagram live yang digelar Kementerian Kesehatan tentang Kanker Pada Anak, beberapa waktu lalu.
Gen kanker yang telah dimiliki sejak lahir itu bisa tumbuh atau justru hilang. Hal ini akan tergantung pada bagaimana si anak menjalani kehidupannya.
Oleh karena itu, gaya hidup berperan penting dalam hal ini. Mulai dari pola makan, manajemen stres, hingga olahraga. Kesemuanya berpengaruh terhadap tumbuhnya sel kanker.
“Jadi kalau suka junk food, makanan tidak sehat yang diimbangi dengan gaya hidup yang malas-malasan, stres gitu, ya, kanker termasuk leukemia bisa tumbuh,” kata dia.
Hardini mengatakan bahwa merokok juga bisa jadi salah satu faktor utama penyebab kanker. Perokok pasif sekali pun berpotensi terkena kanker.
“Bisa jadi bayi yang lahir kemudian sudah langsung terkena leukemia, ya karena terpapar asap rokok ketika dalam kandungan,” jelas Hardini.
Mengutip laman Mayo Clinic, leukemia adalah kanker pada jaringan pembentuk darah dalam tubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik. Leukemia biasanya melibatkan sel darah putih.
Sel darah putih merupakan pejuang infeksi yang kuat. Sel darah putih biasanya tumbuh dan membelah secara teratur, sesuai kebutuhan tubuh tubuh.
Tetapi pada penderita leukemia, sumsum tulang belakang menghasilkan sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebihan yang membuatnya jadi tidak berfungsi dengan baik.
Saat anak terkena leukemia, gejala paling khas yang mungkin muncul adalah wajah yang pucat. Anak juga akan terlihat lemas dan tidak bertenaga.
“Mereka juga jadi mudah berdarah. Selain itu, darah yang keluar atau lukanya jadi susah sembuh,” kata Hardini.
Anak juga lebih rentan sakit. Misalnya mudah demam atau flu serta mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis.
Oleh karena itu orang tua dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah jika si kecil kedapatan mengalami gejala di atas.