China Usul Proposal Damai, Dubes Rusia: Ukraina Ogah Negoisasi

Jakarta, KabarBerita.id — Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva buka suara setelah China mengajukan proposal damai terkait perang Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung selama setahun.

Vorobieva menyampaikan terima kasih kepada para pihak dan China atas upaya mereka menyelesaikan perang Rusia-Ukraina.

“Anda bisa lihat, pihak Ukraina, memaksakan kondisi yang benar-benar absurd dan tidak logis,” kata Vorobieva, Selasa (28/2).

Ia melanjutkan, “Mereka tak punya kemauan atau niat untuk terlibat dalam dialog damai. Itu hanya pencitraan dan propaganda dari sisi lain.”

Ia menceritakan bahwa saat Rusia dan Ukraina menggelar negosiasi di Turki pada 2022 lalu. Menurut Vorobieva, Ukraina menarik diri dari pembicaraan tersebut.

Lebih lanjut, ia menerangkan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina bukan soal siapa mediatornya. Namun, kemauan dari pemerintah Kyiv.

“Bukan kami tidak suka pihak ini atau pihak tertentu menjadi penengah. Hanya saja tidak ada niat pihak Ukraina dari Barat melakukan dialog damai,” ujar dia.

Sementara itu Ukraina memiliki penilaian sendiri soal proposal damai itu. Mereka menyatakan bakal mempertimbangkan gagasan China jika Rusia menarik seluruh pasukan dari negaranya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berencana ke China untuk membahas proposal tersebut.

Baru-baru ini China mengkampanyekan proposal damai sebagai solusi atas konflik Rusia-Ukraina.

Pemerintah China ingin kedua negara melakukan gencatan senjata, menyelesaikan krisis kemanusiaan, hingga memberikan perlindungan warga sipil dan tawanan perang.

Selain itu mereka juga mengkampanyekan penghentian sanksi, semua pihak menjaga stabilitas ekonomi dan melakukan resolusi pasca-konflik.

Tinggalkan Balasan