Jakarta, KabarBerita.id — Arab Saudi meluncurkan proyek dengan mendirikan gedung pencakar langit berbentuk kubus, The Mukaab, di Riyadh pada pekan lalu.
Tak lama setelah itu banyak pihak yang membicarakan proyek ini, beberapa bahkan melancarkan kritik.
Sejumlah pihak menyayangkan proyek ini yang mirip Ka’bah dari segi bentuk. Beberapa juga mengkritik The Mukaab dengan menyebut ‘Ka’bah baru.’
“MbS ingin membuat Ka’bah baru yang disebut Mukaab yang juga berbentuk kubus di Saudi. Jangan lupakan kota Neom yang punya pantai dan alkohol. Hanya orang buta yang berpura-pura tidur yang tak bisa melihat ke mana arahnya,” kata salah satu netizen.
Salah satu wargent bahkan ada yang mengutuk pembangunan gedung yang mirip ka’bah akan memiliki nasib buruk. Ia lantas menyayangkan rencana Saudi.
Warganet lain, menilai sulit membangun ‘Ka’bah baru’ yang hanya berorientasi kapitalis.
“Membangun Ka’bah baru yang secara eksklusif dikhususkan untuk kapitalisme agak terlalu sulit,” kata jurnalis Murtaza Hussain di media sosial.
Sementara itu, akademisi Asad Abu Khalil juga menyampaikan hal serupa.
“Tampaknya [MbS] sedang membangun Ka’bahnya sendiri. Apakah dia akan menjadikan ini kiblat baru untuk para jemaahnya,” ujar Khalil di Twitter.
Saudi mengumumkan peluncuran proyek gedung itu pada 16 Februari. Gedung ini akan menjulang hingga 400 meter dengan sisi-sisinya sepanjang 400 meter.
Nantinya, gedung pencakar langit itu akan berisi pameran budaya dan wisata, teater imersif, hunian, hotel, ruang kantor, serta atrium.
Selain itu ada pula 80 tempat hiburan dan universitas teknologi dan desain.
Proyek dilaporkan akan cuan negara sebesar 180 miliar riyal atau sekitar Rp728 triliun.
Dalam pernyataan resmi, Saudi mengatakan The Mukaab akan menarik minat wisatawan asing.
“Pusat kota modern terbesar di dunia. Inilah wajah baru Riyadh,” demikian pernyataan soal The Mukaab di situs resmi New Muraba.