Ambon, KabarBerita.id — Wali Kota Tual Adam Rahayaan memastikan semua rumah yang rusak dan terbakar akibat bentrok antarwarga akan diperbaiki pemerintah.
Adam mengatakan bahwa pemerintah sedang mendata rumah warga yang rusak dan terbakar akibat bentrokan.
“Untuk yang rumah-rumah itu kan kita sudah mendata yang rusak berat ringan dan rusak sedang lalu kita sudah rapat teknis untuk penanganannya,” kata Adam kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (6/2).
Adam telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Gubernur Maluku Murad Ismail, dan DPRD Maluku.
“Jadi nanti untuk korban kebakaran ini kita usulkan ke BNPB, menurut informasi dari Kepala BPBD Kota Tual besok ada Zoom nanti seperti apa nanti kita akan fasilitasi tim BNPB bisa datang ke Tual. Untuk saat ini data-data sudah kita siapkan yang jelas laporan tertulis sudah disampaikan BPNB tembusan ke Gubernur Maluku, DPRD biar semuanya tahu,” ungkapnya.
Anggaran Pemerintah Kota Tual tidak akan cukup membangun kembali rumah warga yang rusak dan terbakar. Pemkot Tual hanya menganggarkan bantuan tak terduga lewat APBD 2023 senilai Rp 5 miliar.
Anggaran itu akan dialokasikan untuk memperbaiki dua bangunan SD yang mengalami keretakan saat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Untuk membangun rumah warga yang rusak dan terbakar, Pemkot Tual membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat.
“Ada tiga pos bantuan yang bisa kita gunakan, pertama bantuan tak terduga yang ada di APBD Kota Tual, yang kedua bisa juga kita usulkan ke BNPB, yang ketiga bisa lewat Kementerian PUPR, tetapi setelah kita pelajari besaran bantuannya tidak bisa untuk mengatasi kerusakan rumahnya misalnya untuk bantuan PUPR itu menurut informasi dari Bapeda Kota Tual per rumah hanya Rp 20 juta, itu sedikit, sementara kerusakannya besar,” ungkapnya.
“Dana Rp 20 juta per rumah itu mungkin bisa mengintervensi rumah yang kategori sedang dan ringan kalau yang rusak berat harus bangun dari dasar jadi harus lewat BNPB karena BNPB bantu keseluruhannya,” ungkapnya.
Sejumlah warga yang rumahnya rusak dan terbakar masih mengungsi di tempat kerabatnya di Langgur Maluku Tenggara. Warga lainnya juga masih bertahan Pangkalan TNI Angkatan Laut dan beberapa lokasi pengungsian lain.
Wali Kota Tual memastikan seluruh rumah yang rusak akan diperbaiki dan dibangun kembali agar warga bisa segera pulang dari lokasi pengungsian.
“Pasti pemerintah akan membangun rumah warga, itu pasti,” katanya.
Sebelumnya, dua kelompok warga di Kota Tual, Maluku, terlibat bentrokan pada Selasa (31/1) malam hingga Rabu (1/2) pagi. Akibat bentrokan itu, sebanyak 33 orang terluka dan sejumlah rumah dibakar massa.