Jakarta, KabarBerita.id — Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah menanjak menjadi setidaknya 12.049 orang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan jumlah korban tewas di Turki meningkat menjadi setidaknya 9.057 orang dengan 52.979 lainnya dilaporkan terluka.
Sementara, White Helmets yakni sebuah organisasi sukarelawan di Suriah mengungkapkan total korban jiwa di Suriah naik menjadi 2.992. Jika dirinci, 1.730 korban jiwa berada di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut. Kemudian, 1.262 korban jiwa lainnya berada di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah.
Jumlah korban luka-luka di Suriah di semua wilayah yang terkena dampak juga naik menjadi 5.108, baik di daerah pemberontak maupun yang dikuasai pemerintah.
Setidaknya 58.087 orang terluka di Suriah dan Turki, menurut angka dari pemerintah Turki, White Helmets dan media pemerintah Suriah.
Jumlah korban tewas di kedua negara melampaui proyeksi Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) yang memperkirakan 10 ribu orang.
Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kematian akibat gempa dahsyat itu bisa mencapai 20 ribu jiwa.
Angka kematian masih bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing bangunan yang runtuh masih dilakukan.
Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939.
Pada Selasa lalu, Erdogan mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa mengguncang negaranya.
Status darurat itu berlaku di 10 provinsi negara tersebut. Kesepuluh provinsi bakal dinyatakan sebagai bagian dari zona bencana gempa.
“Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat guna memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan kami dapat dilakukan dengan cepat,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP.
Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bakal mengirim lebih dari 50 ribu personel penyelamat ke daerah terdampak.
Dia juga bakal mengalokasikan 100 miliar lira atau setara Rp80 triliun untuk dana bantuan.