Jakarta, KabarBerita.id — Kecelakaan pesawat yang terjadi di Nepal dipastikan menewaskan 67 orang dari total 72 penumpang. Pejabat kepolisian Nepal AK Chhetri mengungkapkan baru 31 jenazah dibawa ke rumah sakit sementara 36 lainnya masih berada di jurang setinggi 300 meter, lokasi pesawat itu terjatuh.
“Tiga puluh satu (jenazah) telah dibawa ke rumah sakit,” kata AK Chhetri, dilansir dari AFP, Minggu (15/1).
Seorang juru bicara mengkonfirmasi 29 mayat telah berhasil dievakuasi dan 33 lagi berada di Pokhara, Nepal Tengah.
“Pesawat itu jatuh ke ngarai sehingga sulit untuk membawa jenazah. Pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Belum ada korban selamat yang ditemukan,” kata juru bicara militer Krishna Prasad Bhandari.
Lebih jauh, seorang pejabat setempat mengatakan beberapa orang yang selamat telah dibawa ke rumah sakit. Namun pernyataan ini tidak dikonfirmasi oleh maskapai penerbangan Yeti Airlines atau pihak berwenang lainnya.
Sementara itu Juru bicara Yeti Sudarshan Bartaula mengatakan dari 68 penumpang dan empat awak pesawat terdapat 15 warga negara asing (WNA). Secara rinci, terdapat lima orang India, empat orang Rusia, dan dua orang Korea. Sisanya adalah orang Nepal.
Sebagai informasi, pesawat dari Kathmandu ini menabrak jurang hingga hancur berkeping-keping. Tragedi ini terjadi di antara bandara domestik dan internasional baru Pokhara.
Setelah kecelakaan itu, petugas penyelamat tampak berusaha memadamkan api yang muncul dari reruntuhan ATR 72 bermesin ganda turboprop. Ratusan orang menyaksikan proses evakuasi itu dari atas jurang. Area itu dipenuhi dengan reruntuhan bagian dari pesawat termasuk tempat duduk.
Bandara internasional Pokhara dibuka pada 1 Januari 2023 untuk menggantikan bandara lama yang didirikan pada 1958. Kota ini merupakan pintu gerbang bagi peziarah dan trekker internasional.