Jakarta, KabarBerita.id — Curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Australia dapat mendatangkan berbagai penyakit. Salah satunya yang sedang diwaspadai adalah virus ensefalitis Australia.
Virus ini diketahui dapat menular melalui nyamuk yang berkembang Biak ketika curah hujan tinggi.
Mengutip Daily Mail, virus tersebut diduga telah terdeteksi Australia. Hal itu membuat NSW Health memberi peringatan pada warga untuk menghindari gigitan nyamuk.
Nyamuk yang terinfeksi terdeteksi di kota Menindee, Darling River, Australia ini bisa menyebarkan virus ke manusia.
Penyakit ini memang tidak dapat menular antar-manusia, tapi tetap harus diwaspadai karena cukup berbahaya. Apalagi, virus ini belum memiliki vaksin sebagai penawar atau pencegahan.
Lantas apa sebenarnya virus ensefalitis yang saat ini sedang diwaspadai di Australia?
Virus ensefalitis
Menukil laman Betterhealth, virus ini menyebabkan peradangan pada otak atau yang biasa disebut ensefalitis. Beberapa penyakit infeksi virus seperti campak dan rubella juga dapat berkembang menjadi radang otak.
Mikroorganisme lain seperti bakteri, jamur, dan parasit mampu memicu ensefalitis. Namun virus, khususnya kelompok yang dikenal sebagai enterovirus, adalah penyebab utamanya.
Begitu berada di dalam darah, virus bermigrasi ke otak. Saat itulah mereka akan berkembang biak. Otak kemudian akan membengkak.
Komplikasi yang paling serius dari infeksi virus ini adalah kerusakan otak permanen. Anak-anak berusia di bawah satu tahun dan orang dewasa berusia di atas 55 tahun lebih rentan terhadap komplikasi yang mengancam jiwa.
Gejala infeksi virus ensefalitis
Saat Anda terpapar virus ini, sejumlah gejala bisa muncul, seperti suhu tubuh tinggi atau demam, sakit kepala, kepekaan terhadap cahaya (fotofobia), leher kaku, punggung kaku, muntah, kebingungan, kehilangan ingatan (amnesia), kejang, kelumpuhan dan koma.
Itulah penjelasan terkait virus ensefalitis Australia. Waspada dengan gigitan nyamuk agar tidak tertular.