Jakarta, KabarBerita.id — Hukuman wasit Ryuji Sato dalam laga Vietnam vs Malaysia pada Piala AFF 2022 mengundang perdebatan. Berikut alasan Vietnam dapat penalti kontroversial lawan Malaysia.
Pertandiangan Vietnam vs Malaysia berlangsung sengit. Pada babak pertama Vietnam sudah harus bermain dengan 10 orang menyusul dua kartu kuning yang didapat Nguyen Van Toan.
Memasuki babak kedua, tepatnya menit ke-59 sebuah perebutan bola melibatkan Doan Van Hau dari Vietnam dan Azam Azmi dari Malaysia.
Van Hau yang ingin menembus pertahanan Harimau Malaya mendapat adangan dari Azmi. Keduanya sampai terjatuh di samping papan iklan. Terlihat gerakan dari kedua pemain ketika keduanya terjatuh.
Jika dilihat dari dekat ada gerakan pelanggaran dari Azmi kepada Van Hau. Permainan sempat berlanjut, namun kemudian Sato menghentikan laga dan menunjuk titik putih yang ada di kotak penalti Malaysia.
Jika merujuk pada peraturan Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) yang mengatur regulasi sepak bola, Sato berhak menunjuk titik putih atas alasan pelanggaran yang dilakukan Azmi kepada Van Hau di luar area pertandingan.
Tercantum pada pasal 12.4 soal pelanggaran dan kesalahan, disebutkan jika bola keluar dari permainan, maka permainan dilanjutkan seusai dengan keputusan sebelumnya. Jika ada pelanggaran maka pertandingan akan dilanjutkan lagi dengan tendangan bebas atau tendangan penalti.
“Jika seorang pemain yang berada di dalam atau di luar lapangan permainan melempar atau menendang suatu benda [selain bola pertandingan] ke arah pemain lawan, atau melempar atau menendang suatu benda [termasuk bola] ke arah pemain pengganti lawan, pemain pengganti atau pemain yang dikeluarkan, ofisial, atau ofisial pertandingan atau bola pertandingan, permainan akan dimulai kembali dengan tendangan bebas langsung dari posisi di mana benda mengenai atau akan mengenai orang.”
“Jika posisi ini berada di luar lapangan permainan, tendangan bebas dilakukan pada titik terdekat di garis batas; tendangan penalti diberikan jika ini berada di dalam area penalti pelaku,” tulis aturan IFAB tersebut.
Tempat Azmi melakukan gerakan ofensif terhadap Van Hau berada di luar garis lapangan, namun masih sejajar dengan area kotak penalti. Dengan demikian wasit pun menunjuk titik putih.
Kendati secara regulasi keputusan Sato memberi penalti sudah tepat, namun tetap saja memantik perdebatan karena Van Hau sebelumnya dinilai melakukan pelanggaran terhadap Azmi.