Jakarta, KabarBerita.id — Tren kencan online jadi penyebab meroketnya kasus infeksi menular seksual (IMS) di Inggris. Penyakit Gonore dan klamidia menjadi IMS yang paling banyak ditemukan.
Dikutip The Guardian, sebuah laporan dari pemerintah setempat menyebutkan wanita menjadi kelompok yang paling berisiko. Mereka disebut lebih berisiko membutuhkan pengobatan untuk IMS.
Laporan tersebut mengtakan bahwa Tingginya akses ke ponsel pintar dan aplikasi kencan meningkatkan kasus IMS di Inggris.
Pada tahun 2021 tercatat ada sebanyak 311.604 kasus IMS. Namun sekitar 2 juta orang melakukan tes untuk mendeteksi IMS pada tahun yang sama. Angka ini meningkat 19 persen dibandingkan tahun 2020.
Tak hanya merebaknya penggunaan aplikasi kencan, peningkatan IMS juga ditemukan terjadi pada kelompok lansia.
Selain itu, tren ‘chemsex’ atau hubungan intim yang dilakukan sambil menggunakan obat-obatan juga meningkatkan risiko gonore dan klamidia.
Klamidia dan gonore adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri. Mengutip Healthline, kedua IMS ini dapat menular melalui seks oral, vaginal, atau anal.
Gejala dari kedua IMS ini hampir serupa. Jadi apabila Anda memiliki salah satu dari gejalanya, terkadang sulit untuk memastikannya tanpa melakukan pemeriksaan laboratorium.
Beberapa orang dengan klamidia atau gonore mungkin tidak memiliki gejala. Namun saat timbul gejala ada beberapa kesamaan seperti keluarnya cairan yang tidak normal dan berbau tidak sedap dari penis atau vagina, atau rasa panas saat buang air kecil.
Pada kasus klamidia, gejala umumnya tidak akan terlihat pada satu pekan setelah terinfeksi. Sementara pada kasus gonore umumnya wanita hanya mengalami gejala ringan, sedangkan pria biasanya mengalami gejala yang lebih parah.
Gejala yang paling jelas dari kedua IMS ini di antara lain rasa terbakar saat buang air kecil, cairan yang tidak normal dan berubah warna dari penis atau vagina, keluarnya cairan abnormal dari rektum, rasa nyeri di rektum, dan perdarahan dari rektum.
Apabila tertular kedua IMS ini baik pria maupun wanita berisiko mengalami komplikasi, termasuk infertilitas atau kerusakan pada organ reproduksi.
