Jakarta, KabarBerita.id — Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bersumpah bahwa negaranya akan memiliki kekuatan nuklir paling digdaya di dunia.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menggelar upacara perayaan uji coba rudal antar benua (ICBM) Hwasong-17 pada hari Minggu (27/11).
Kim Jong Un mengatakan pengembangan kekuatan nuklir itu bertujuan untuk melindungi martabat serta kedaulatan negara.
Dikutip AFP, ia mengatakan bahwa Ini adalah pemantik revolusi terbesar dan terpenting, dan tujuan utamanya adalah untuk memiliki kekuatan strategis paling kuat di dunia, kekuatan absolut yang belum pernah terjadi sebelumnya di abad ini.
Kim Jong Un juga memberikan promosi kepada lebih dari 100 pejabat dan ilmuwan yang terlibat dalam proyek Hwasong-17. Rudal tersebut dijuluki ‘rudal monster’ oleh para analis dan diyakini mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Kim Jong Un memuji keberhasilan para ilmuwan dan menyebut rudal tersebut sebagai ‘senjata strategis terkuat di dunia’.
Menurut laporan kantor berita Korea Utara KCNA, Kim Jong Un juga mendesak supata para ilmuwan dapat memperluas dan memperkuat pencegah perang nuklir di Korut secepat-cepatnya
Selain itu Kim juga menambahkan bahwa pencapaian tersebut menjadi bukti kepada dunia bahwa Pyongyang punya tujuan untuk membangun tentara terkuat di dunia.
Hong Min dari Korea Institute for National Unification, mengatakan bahwa uji coba peluncuran Hwasong-17 oleh Korea Utara bertujuan untuk meningkatkan statusnya sebagai tenaga nuklir.
Hong min melanjutkan, Apabila peluncuran Hwasong-15 pada 2017 difokuskan untuk menjadi negara yang dapat mengancam daratan AS dengan nuklir, rudal terbaru fokus untuk menjadikan Korut sebagai negara ICBM yang paling kuat.
Diketahui Korea Utara baru-baru ini melakukan uji coba rudal antar benua (ICBM) Hwasong -17, yakni pada Jumat (18/11) lalu. Dalam uji coba tersebut Kim Jong Un juga mengajak putrinya untuk pertama kali muncul di publik.
Dalam foto yang beredar, Kim tampak menggandeng tangan putrinya. Gadis itu terlihat dikuncir kuda, menggunakan jaket putih berbulu, celana hitam, dan sepatu flat shoes berwarna merah.
Pengamat dari lembaga Think Tank yang fokus pada Angkatan Bersenjata AS sekaligus mantan intelijen, Soo Kim, mengatakan bahwa kemunculan anak Kim di peluncuran ICBM menjawab pertanyaan soal suksesi pemimpin Korut.