Jakarta, KabarBerita.id — minimnya aktivitas fisik tampaknya menjadi masalah yang saat ini dialami oleh banyak negara. di Indonesia sendiri tingkat aktivitas fisik kelompok remaja terbilang sangat rendah.
Active Healthy Kids Global Alliance (AHKGA), bekerja sama dengan Sun Life, merilis Youth Physical Activity Report Cards Yang menilai bahwa tingkat aktivitas fisik anak dan remaja di sejumlah negara dunia. Hasilnya tingkat aktivitas fisik remaja pada Indonesia mendapatkan nilai F.
tidak hanya di Indonesia, negara tetangga seperti Filipina dan juga Vietnam mendapat nilai yang sama.
Nilai F berarti kurang dari 20 persen anak usia 6-17 tahun di negara bersangkutan yang mencapai setidaknya rata-rata aktivitas fisik 60 menit per hari. Angka tersebut merupakan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kebutuhan aktivitas fisik harian bagi kelompok remaja.
Laporan dalam keterangan resmi daru Sun Life mengatakan bahwa Gaya hidup sedenter atau minim bergerak telah dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit kronis. Utamanya, pada masalah kardiovaskulat.
Bagi anak-anak dan remaja, aktivitas fisik yang teratur bermanfaat untuk kebugaran, kesehatan kardiovaskular, kesehatan tulang, dan psiko-kognitif.
Laporan tersebut juga menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan aktivitas fisik di kalangan anak dan remaja di Asia.
Laporan tersebut juga menuliskan bahwa secara luas bahwa anak dan remaja menjadi lebih tidak aktif secara fisik dan menghabiskan lebih banyak waktu dalam menggunakan gawai sejak pandemi Covid-19.