Kerinci, KabarBerita.id — Kabupaten Kerinci salah satu lumbung padi di Provinsi Jambi, produksi padi berdasarkan laporan statistik pertanian DTPH Kabupaten Kerinci sampai akhir Oktober 2022 sebanyak 133.672 ton dengan luasan panen 24.754 ha.
Diprediksikan Kabupaten Kerinci bakal surplus beras lebih kurang sebanyak 60.526 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kerinci, Radium Khalis mengatakan Bidang Tanaman Pangan telah melaksanakan beberapa kegiatan salah satunya kegiatan IP 400 seluas 497 ha, bantuan benih inbrida sebanyak 37.5 ton, dan pengembangan padi sehat seluas 50 ha.
Saat ini DTPH terus berupaya meningkatkan produksi baik melalui ekstensifikasi maupun intensfifikasi.
“Dalam rangka memenuhi kebutuhan benih padi, DTPH telah mengembangan beberapa varietas yang tahan terhadap hama penyakit dan umur super genjah di antaranya Inpari 36 lanrang yang merupakan varietas tahan terhadap tungro, varietas Inpari 48 yang merupakan varietas tahan terhadap blas, varietas Cakrabuana dan pajajaran yang merupakan varietas super genjah yaitu 90 hari panen,” sebutnya.
Di samping itu juga, untuk padi payo yang merupakan benih padi yang telah dilepas oleh kementerian juga terus di kembangkan yaitu varietas iluk aso dan ngarayak. Juga varietas inpari 28 kerinci yang merupakan varietas nasional terus dikembangkan oleh penangkar binaan DTPH.
“Untuk 2 (dua) tahun ini 2021 – 2022 Kabupaten Kerinci dalam memenuhi kebutuhan benih kegiatan APBN yang dialokasikan di wilayah Kabupaten kerinciĀ tidak lagi mendatangkan dari Luar, cukup dengan ketersediaan benih yang di Kabupaten Kerinci, dan saat ini calon benih padi varietas cakrabuana (super genjah) tersedia lebih kurang 200 ton dan ini akan digunakan untuk persiapan kegiatan APBN 2023,” terangnya.
Lebih jauh, Kadis TPH Kerinci menyebutkan pengembangan hilirisasi pertanian juga terus dikembangkan, pada tahun 2022 ini bidang tanaman pangan mengembangakan produk olahan dari bahan baku umbi-umbian dan dialokasikan di dua tempat yaitu di Desa Mekar Sari kecamatan Kayu Aro, dan Desa Pematang Lingkung Kecamatan Batang Merangin.
“Kita berharap pengembangan hilirisasi ini dapat meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian itu sendiri sehingga daya beli lebih meningkat. Dismaping itu pada tahun 2022 ini pendapataran Indikasi Geografis (IG) beras payo juga kita lakukan dengan harapan beras payo ini yang asli dari Kabupaten kerinci bisa menjadi icon daerah dan hak patennya di Kabupaten Kerinci,” pungkasnya.