Bupati Aceh Tamiang Minta Camat Cek Kondisi Warga Usai Banjir Renggut Korban Jiwa

Kualasimpang, KabarBerita.id — Banjir yang melanda Aceh Tamiang mulai menelan korban jiwa. Seluruh Camat pun diminta mengecek kondisi warganya untuk menghidari hal buruk.

Imbauan ini disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil usai menerima laporan seorang warga, Rubinah yang ditemukan meninggal tenggelam.

Mayat nenek usia 98 tahun ini ditemukan pada Minggu (6/11/2022) malam sekira pukul 21.00 WIB.

Mayat korban berada di perkebunan karet di belakang rumahnya di Dusun Gabungan, Kampung Matangara Jawa, Kecamatan Manyakpayed, Aceh Tamiang.

“Banjir kali ini tidak biasa, durasinya lama, lebih sepekan. Ini memengaruhi kondisi fisik dan mental warga,” kata Mursil.

Mursil menyadari seluruh pihak lelah karena sudah bekerja keras mengatasi banjir, mulai dari aparat, LSM, mahasiswa dan relawan lainnya.

Dia tidak ingin rasa lelah ini membuat perhatian terhadap warga berkurang, sehingga kasus warga hanyut terulang.

“Saya minta Camat untuk menggerakan seluruh perangkatnya agar mengecek kondisi warga di wilayah masing-masing, dalam kondisi seperti ini tetap utamakan warga,” ujarnya.

Terungkap kalau korban Rubinah terseret banjir ketika baru mengambil nasi di rumah anaknya yang berada di Matangcincin. Jarak rumah korban dengan anaknya berkisar 1,5 kilometer.

Hal ini disampaikan Bupati Aceh Tamiang Mursil usai melayat ke rumah duka, Senin (7/11/2022) pagi. Dari keterngan pihak keluarga diketahui kalau korban sebenarnya sudah diungsikan ke rumah anaknya mengingat rumahnya sudah terendam banjir.

“Almarhumah teringat di rumahnya ada kucing, dia pun kemudian mengambil nasi di rumah anaknya untuk diberi ke kucing,” terang Mursil.

Beberapa pemuda sempat mengantar korban pulang dengan berjalan kaki. Namun selanjutnya korban dilaporkan hilang dan ditemukan meninggal pada malam harinya.

Sebelumnya, seorang nenek di Aceh Tamiang ditemukan meninggal setelah sempat dilaporkan hilang, Minggu (6/11/2022) kemarin.

Belakangan diketahui korban terseret arus banjir ketika akan memberi makan kucing.

Mayat korban Rubinah (98) ditemukan pada Minggu (6/11/2022) malam sekira pukul 21.00 WIB.

Mayat korban berada di perkebunan karet yang berada di belakang rumahnya di Dusun Gabungan, Kampung Matangara Jawa, Kecamatan Manyakpayed, Aceh Tamiang.

Informasi ini disampaikan anggota DPRA Asrizal Asnawi setelah ambulans miliknya terlibat dalam mengevakuasi jenazah korban.

“Jenazah sudah kami evakuasi ke Matangcincin, kami ikut berduka atas kejadian ini,” kata Asrizal.

Dia kemudian menyampaikan sebelum ditemukan meninggal, korban sempat mendatangi rumah tetangga meminta nasi sekira pukul 16.00 WIB.

Selanjutnya korban pulang dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang masih tergenang banjir.

Di sis lain keluarga tak curiga ketika mengetahui korban tidak ada di rumah karena pada saat itu ada anaknya yang sedang mengadakan kenduri.

“Keluarga menduga sore itu korban pergi ke rumah anaknya yang sedang kenduri,” kata Asrizal Asnawi.

Keluarga maupun tetangga mulai panik ketika korban tak kunjung pulang hingga magrib. Suasana semakin tegang ketika anak yang mengadakan kenduri mengonfirmasi korban juga tidak ada.

Warga bersama tetangga kemudian melakukan pencarian secara bersama-sama,” lanjut Asrizal.

Upaya ini pun akhirnya menemukan korban sudah tidak bernyawa.

Diduga kuat korban terseret banjir ketika pulang dari rumah tetangga.

Asrizal mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan satu ambulans untuk mengantar jenazah ke rumah anaknya di Matangcincin.

Belakangan terungkap kalau korban terseret banjir ketika baru mengambil nasi di rumah anaknya yang berada di Matangcincin. Jarak rumah korban dengan anaknya berkisar 1,5 kilometer.

Hal ini disampaikan Bupati Aceh Tamiang Mursil usai melayat ke rumah duka. Dari keterngan pihak keluarga diketahui kalau korban sebenarnya sudah diungsikan ke rumah anaknya mengingat rumahnya sudah terendam banjir.

“Almarhumah teringat di rumahnya ada kucing, dia pun kemudian mengambil nasi di rumah anaknya untuk diberi ke kucing,” terang Mursil.

Beberapa pemuda sempat mengantar korban pulang dengan berjalan kaki. Namun selanjutnya korban dilaporkan hilang dan ditemukan meninggal pada malam harinya.

Tinggalkan Balasan