Jakarta, KabarBerita.id — BKKBN bersama Komisi IX DPR RI bekerja sama mencegah stunting dalam program Bangga Kencana dengan giat menyosialisasikan ke penjuru Indonesia. Salah satunya di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat mengajak warga untuk bersama-sama mencegah dan peduli terhadap stunting pada (25/10).
Charles Honoris selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI turut hadir dalam acara kegiatan sosialisasi ini beserta Ir. Mila Rahmawati, M.S selaku Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN dan Drs. Ibni Soleh, Msi selaku Kabid Penggerakan dan Ketahanan Keluarga DPPAPP DKI Jakarta juga turut hadir.
Charles Honoris mengapresiasi BKKBN yang sudah bersama-sama mengajak Komisi IX DPR RI menyosialisasikan pencegahan stunting, di mana permasalahan ini sangat penting untuk Indonesia karena menyangkut masa depan bangsa.
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis. Ciri-cirinya bisa dilihat dari fisiknya, ukuran tubuhnya yang di bawah standar dan bisa berdampak pada kecerdasaa serta pertumbuhannya yang terganggu. Ketika dewasa kesehatannya pun terganggu. Penyakit-penyakit bisa bermunculan, seperti diabetes, jantung, stroke dan sabagainya.
“Oleh karena itu, saya yakin kita semua punya mimpi yang sama. Mimpi untuk melihat anak-anak kita, cucu-cucu kita bisa bersama-sama membangun Indonesia yang kuat. Kalau pemerintah punya target bahwa tahun 2045 Indonesia harus menjadi Indonesia Emas yang memiliki Sumber Daya Manusia dan orang-orang yang berkualitas. Maka dari sekarang ini kita sudah bisa mencegah stunting,” ucap Charles.
Angka prevalensi stunting secara nasional mencapai 24,4 persen di tahun 2021. Di Jakarta, angkanya mencapai 16,8 persen artinya 1 dari 7 anak yang lahir di Jakarta kondisinya stunting.
“Kita punya target sampai 2024 nanti angka stunting secara nasional harus bisa kita turunkan dari saat ini 24,4 persen menjadi 14 persen. Dan ini tidak akan bisa berhasil, tanpa kerja sama dari kita semua. Dari pemerintah, dari masyarakat, maupun seluruh elemen bangsa,” tambah beliau.
Ir. Mila Rahmawati, M.S juga menambahkan dalam pemaparannya, menurut WHO antara kelahiran satu anak dengan anak berikutnya itu 3 tahun. Jika kurang dari 3 tahun, pola asuh jadi tidak optimal dan mengakibatkan terjadinya stunting, autism, serta anak susah diatur atau emotional disorder.
Bagi yang ingin menikah, 3 bulan sebelum menikah harus siap lahir maupun batin. Dan ketika sudah memiliki anak harus rajin ke posyandu, “Sekali lagi, saya mohon untuk ibu-ibu semua rajin-rajin ke posyandu karena di posyandu ibu akan tahu timbangan anaknya.
Kalau selama dua bulan, tiga bulan, berturut-turut tidak naik, itu ada kemungkinan terjadi stunting,” ujar Mila Rahmawati.