Partai Komunis China Pecah, Kroni Xi Jinping Ucap Sumpah Setia

Jakarta, KabarBerita.id — Para kroni Xi Jinping bersumpah setia kepada sang presiden di tengah panasnya isu perpecahan di dalam tubuh Partai Komunis China (PKC).

Kroni-kroni Xi tersebut mengucap sumpah setianya dalam salah satu pertemuan dalam rangkaian Kongres PKC pada Selasa (18/10).

Dalam pertemuan tersebut para anggota PKC sedang membahas amandemen piagam partai untuk mengukuhkan posisi Xi sebagai pemimpin partai.

Apabila disetujui, maka Xi bisa kembali memimpin partai, melengangkan jalannya untuk menjadi presiden untuk ketiga kalinya.

Sejumlah pengamat khawatir amandemen ini dapat menimbulkan perpecahan di dalam tubuh partai berkuasa di China. Namun kini, para pemimpin PKC di berbagai daerah China menyatakan setia kepada Xi.

Ketua PKC untuk Provinsi Guangdong, Li Xi, menyatakan bahwa ia mendukung “dua penjaga” China. Slogan itu merujuk pada PKC sebagai penjaga negara dengan Xi di pusatnya.

Sederet pendukung Xi juga menyatakan sumpah setianya, yakni ketua PKC Shanghai, Li Qiang, sekretaris PKC Beijing, Cai Qi, bos PKC Chongqing, Chong Miner, dan sekretaris PKC Tianjin, Li Hongzhong.

Seorang pengamat dengan nama keluarga Yang, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa ia sebenarnya mengendus gesekan di dalam partai. Namun PKC tak akan membiarkan gesekan itu terjadi di tengah kongres partai.

Sebelum kongres, Xi dilaporkan telah bergerilya ke berbagai daerah di China untuk menekankan bahwa PKC tak menerima perbedaan pendapat.

Dalam pertemuan dengan delegasi Guanxi, misalnya, Xi mengatakan bahwa mereka harus “berpikir dan bertindak sebagai satu kesatuan.”

Namun sebenarnya para pengamat sudah sejak lama mengendus gelagat perpecahan di dalam partai.

Seorang profesor Universitas Teknologi Sydney, Feng Chongyi, mengatakan bahwa sentimen anti-Xi di dalam partai ini bahkan sudah mulai tercium publik.

Warga kemudian mulai berani menyuarakan penolakannya terhadap Xi, seperti terlihat dalam salah satu demonstrasi di Beijing menjelang kongres PKC pekan lalu.

Feng lantas menyoroti pidato Xi yang menekankan “perjuangan” di dalam partai. Menurutnya perjuangan itu juga berarti upaya untuk meredam perbedaan di dalam partai.

Tinggalkan Balasan