Jakarta, KabarBerita.id — Belakangan ini viral seorang wanita yang mengaku mengidap leukemia karena hobi gonta-ganti warna rambut.
Wanita asal Bogor tersebut menceritakan kisahnya dalam video TikTokĀ @yayaeuyyyy yang kini telah ditonton jutaan penonton.
Pertanyaannya, apakah benar cat rambut bisa menjadi salah satu faktor penyebab leukemia?
Leukimia merupakan kanker darah yang terjadi karena terlalu banyak memproduksi sel darah putih.
Tidak dapat dipungkiri warna rambut memang mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Saat ini mewarnai rambut bukanlah hal yang tabu.
Dikutip WebMD, sejumlah penelitian menunjukkan hubungan antara bahan kimia dalam pewarna rambut tertentu dengan penyakit kanker. Walau begitu hasil penelitian ini juga tidak menyebutkan secara jelas bahwa cat rambut menjadi penyebab utama kanker.
Walaupun ada resiko terkena kanker karena terlalu sering mewarnai rambut tetaplah kecil. Apabila ada maka resiko tersebut lebih tinggi pada orang yang bekerja dengan zat zat pewarna sepanjang hari, orang yang menggunakan warna gelap dan menggunakan pewarna rambut bersifat permanen.
Bahan kimia dalam pewarna rambut sebagian besar berisiko kanker terkait dengan pewarna permanen kan ke warna yang hilang setelah satu dua kali keramas.
PeWarna rambut dibuat sebelum tahun 1980 mungkin lebih beresiko karena mengandung beberapa bahan kimia yang dikaitkan dengan kanker.
Namun sejak itu perusahaan telah mengubah bahan kimia yang mereka gunakan untuk membuat pewarna rambut. Meski tidak dipungkiri masih ada beberapa bahan pewarna yang beresiko.
Ada banyak jenis pewarna rambut yang mengandung ribuan bahan kimia berbeda. Mulai dari amonia, amina aromatik, dan hidrogen peroksida.
Saat rambut diwarnai, Anda menyerap sejumlah bahan kimia melalui kulit kepala atau menghirupnya.
Maka dari itu orang yang bekerja dengan pewarna rambut di salon mendapat lebih banyak paparan bahan kimia daripada orang yang rambutnya diwarnai.
Sebagaimana dilansir dari American Cancer Society, ada beberapa risiko kanker pada mereka yang terlalu banyak terpapar bahan kimia cat rambut.
1. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih lebih berisiko dialami oleh orang yang bekerja sebagai penata rambut atau bekerja di salon. Meski risikonya tak terlalu besar, namun cukup konsisten.
Sementara untuk mereka yang menggunakan cat atau mewarnai rambut, risiko terpapar justru jauh lebih kecil.
2. Leukemia dan limfoma
Studi yang melihat hubungan antara penggunaan pewarna rambut pribadi dan risiko kanker darah seperti leukemia dan limfoma memiliki hasil yang beragam.
Sebagai contoh beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko beberapa jenis limfoma non-Hodgkin pada wanita yang menggunakan pewarna rambut, terutama jika mereka mulai menggunakannya sebelum 1980 atau menggunakan warna yang lebih gelap.
Hasil yang sama telah ditemukan dalam beberapa penelitian tentang risiko leukemia. Namun penelitian lain belum menemukan peningkatan risiko akibat cat rambut.
Dengan itu penggunaan cat rambut dengan risiko terkena kanker darah atau leukemia ada tapi masih relatif kecil.
3. Kanker payudara
Sejumlah studi telah mencari kaitan antara pewarnaan rambut dengan kanker payudara. Namun sebagian besar studi tak melihat adanya peningkatan risiko.