Jakarta, KabarBerita.id — Warga negara Indonesia (WNI) membagikan cerita hidup prihatin ketika negara Inggris diterpa krisis parah.
Salah satu WNI bernama Muhammad Fahmi Ardi, mengatakan harus mulai melakukan penghematan drastis karena inflasi yang gila di Inggris.
Di antara penghematan itu adalah memotong anggaran untuk konsumsi hingga sangat berhemat menggunakan listrik di apartemen.
Ia mengatakan selain memotong biaya konsumsi, juga harus melakukan cek promosi diskon apabila belanja di swalayan.
Selain harga makanan yang melambung tinggi, tarif listrik juga naik drastis karena krisis parah di Inggris.
Fahmi pun harus putar otak demi menekan tagihan listrik yang amat tinggi selama krisis.
Ia mengatakan biaya normal listrik sekarang saat bukan musim dingin biasanya paling murah sekitar lebih dari 100 pound sterling atau Rp1,6 juta per bulan. Tapi jika musim dingin bisa mencapai 250 pound sterling (Rp4 juta). Tarif itu untuk kalangan warga biasa dengan pemakaian daya minimal.
Penghematan listrik lainnya adalah seminimal mungkin menggunakan heater atau pemanas ruangan. Padahal Inggris bersiap menyambut musim dingin saat diterpa krisis.
Saking menghemat, Fahmi bahkan berencana setop menumpang transportasi umum. Ia berencana beli sepeda yang murah dari tabungannya dan naik sepeda dari apartemen ke kantor yang berjarak hampir 10 kilometer.
WNI Inggris yang lain bernama Harisul Amal, juga membeberkan harga sewa apartemen naik hingga nyaris dari dua kali lipat.
Dia juga mengaku di tengah krisis upah di tempat kerjanya bertambah.
Namun nominalnya tak seberapa jika dibanding angka inflasi yang terus naik yang menjerat Inggris.