Jakarta, KabarBerita.id — Warga Rusia membakar puluhan tempat rekrutmen wajib militer setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi yang memungkinkan rakyatnya berperang di Ukraina.
Media Ukraina Kyiv Post, melaporkan bahwa lebih dari 20 tempat rekrutmen wamil sudah menjadi target massa sejak Putin mengumumkan mobilisasi itu pekan lalu.
Menjelang akhir pekan situasi kian panas. Media investigasi Rusia Novaya Gazeta, melaporkan bahwa pembakaran terjadi di sejumlah daerah termasuk Kawasan Leningrad, salah satunya Kota Kirovsk.
Di sana warga membakar tempat pendaftaran wajib militer dengan menggantungkan tabung bahan bakar di jendela gedung.
Warga di kawasan lain yakni Kaliningrad, juga menumpahkan amarahnya dengan membakar tempat perekrutan wamil di Kota Chernyakhovsk dengan melemparkan bom molotov.
Tak hanya Novaya Gazeta, sejumlah media Rusia lain juga melaporkan insiden di berbagai penjuru Negeri Beruang Merah.
Saat itu seorang pria tak dikenal memasukkan selang ke dalam salah satu ruangan di tempat perekrutan di kota itu.
Ia kemudian mengalirkan bahan bakar dari tabung yang digantungkan di jendela gedung. Pria itu kemudian menyalakan api dan membakar gedung tersebut.
Akibat aksi ini, area seluas 10 meter di gedung itu terbakar. Seorang petugas jaga malam di gedung itu kemudian memadamkan api sebelum merembet ke area lain.
Berdasarkan laporan Novaya Gazeta, warga sudah beberapa kali membakar tempat perekrutan wajib militer di Rusia sebelum pengumuman mobilisasi pekan lalu.
Namun setelah pengumuman itu insiden pembakaran semacam ini semakin sering terjadi. Warga naik pitam karena ogah direkrut untuk berperang di Ukraina.
Keputusan Putin ini juga memicu aksi demonstrasi di berbagai kota di Rusia. Orang-orang yang tak ikut berdemonstrasi memilih langsung kabur ke luar negeri, memicu kenaikan volume kendaraan di perbatasan Rusia.