Jakarta, KabarBerita.id — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Sosialisasi Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Provinsi DKI Jakarta yang bertempat di Masjid Al Falah, Mampang, Jakarta Selatan belum lama ini.
Hadir sebagai pembicara Direktur Pemanduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Mila Rahmawati, Kepala Bidang PK2 Dinas PPAP Prov. DKI Jakarta Ibni Sholeh dan Kasudin PPAPP Jakarta Selatan Faturrahman.
Mia dalam paparannya menekankan pentingnya warga di DKI Jakarta melakukan pencegahan stunting sejak dini. Salah satu upaya yang dilakukan BKKBN bekerjasama dengan Kementerian Agama adalah meluncurkan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).
“Jadi pencegahan stunting dimulai bahkan sejak calon suami dan calon istri mau menikah. Calon pengantin harus mendaftarkan diri tiga bulan sebelum menikah lewat aplikasi untuk mengukur nama, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan harus memenuhi standar kesehatan untuk siap nanti jika memiliki anak,” papar Mia.
Setelah pernikahan upaya kontrol yang dilakukan adalah memastikan gizi saat 1.000 hari pertama kehidupan. 1.000 hari pertama kehidupan ini dimulai saat dipastikan terjadinya kehamilan.
“Sejak awal bertemunya sel telur dan sperma dan dikonfirmasi hamil maka harus dipastikan gizi ibu dan sang ubah hati wajib terpenuhi selama kehamilan ditambah dua tahun pertama setelah kehamilan,” ujarnya.
Saat kelahiran pun juga sang bayi harus memiliki ciri-ciri tubuh yang sehat. Seperti berat badan, panjang tubuh wajib memenuhi standar minimal dikatakan sehat.
“Ibu-ibu tolong cek jika melahirkan anak jangan sampai kurang dari 2,5 kg dan panjangnya tidak boleh kurang dari 48 cm. Harus hati-hati jika kurang dari itu,” papar dia.
Mia mengingatkan bahwa anak adalah harta yang paling berharga. Sebab itu, wajib dijaga benar dengan memberikan asupan gizi yang baik selama tumbuh kembangnya. Baik selama kehamilan dan termasuk dua tahun usia pertama.