Jakarta, KabarBerita.id — Orang orang yang lahir dibawah tahun 1980, disebut berpeluang memiliki proteksi yang lebih tinggi terhadap penularan cacar monyet.
Hal tersebut disampaikan oleh menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam agenda The 3rd Health Working Group yang disiarkan secara Daring di Kanal YouTube kementerian kesehatan republik Indonesia, Selasa (23/8).
Alasannya adalah vaksinasi cacar yang umumnya telah didapat oleh orang yang lahir di bawah tahun 1980. Vaksin yang dimaksud berlaku seumur hidup.
Budi mengatakan kondisi di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya tentu berbeda dengan negara negara di Eropa. Di sejumlah negara Asia vaksin yang diberikan umumnya berlaku seumur hidup.
Sementara di negara Eropa proses vaksinasi tidak dilakukan secara menyeluruh karena penyakit cacar air cepat hilang.
“kalau dilihat lengannya ada goresannya, kalau saya itu masih ada. Bedanya dengan vaksinasi Covid-19 yang berlakunya enam bulan. Ini [vaksin cacar] sekali divaksin berlakunya seumur hidup,” kata Budi.
Karena alasan vaksin cacar itu pula, Budi juga memprediksi pasien cacar monyet di Indonesia tidak akan mengalami gejala yang parah hingga menyebabkan situasi fatal.
karakteristik cacar monyet yang ditemukan di Indonesia dan sejumlah negara Asia kemungkinan tidak akan Separah kasus di negara lainnya.
Hal tersebut juga diduga membuat Prevalensi Cacar monyet di Asia tidak Separah Eropa atau wilayah lainnya.
Tidak hanya itu menurut Budi, fatalitas cacar monyet juga terbilang rendah karena hal ini dapat dilihat dari data yang terlapor hingga saat ini.
Dari sekitar 39-40 ribu kasus konfirmasi cacar monyet di dunia, sekitar12 diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Dengan demikian, fatality rate cacar monyet sangat rendah atau berkisah 0,04-0,05 persen.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka. Penyakit ini menular melalui kontak dekat lewat cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Kementerian kesehatan sendiri telah melaporkan satu pasien positif Cacar monyet di Indonesia. Yakni pasien laki laki berusia 27 tahun berasal dari Jakarta diduga terpapar setelah melakukan perjalanan dari luar negeri.
Gejala yang dilaporkan juga tergolong ringan. Pasien mengalami demam hingga muncul Ruam di beberapa bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki dan sekitar area genitalia.