Salatiga, KabarBerita.id — Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Jawa Tengah (Jateng) telah melakukan inovasi dalam penyaluran daging kurban pada Iduladha 2022. Inovasi itu berupa penyaluran daging kurban jenis sapi dalam bentuk rendang dan kornet kepada masyarakat di Jateng, termasuk Salatiga.
Hal tersebut disampaikan Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Daroji, saat memberikan sambutan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Salatiga, Selasa (12/7/2022). Menurut Daroji, pengolahan daging sapi kurban menjadi produk makanan kaleng merupakan inovasi yang baru agar awet dan tahan lama.
“ Pada tahun 2022 ini sapi yang masuk berjumlah 47 ekor sapi. Nantinya akan kita sembelih di RPH Salatiga sebanyak 25 ekor, sisanya akan disembelih di Kabupaten Boyolali 22 ekor sapi. Dari hasil penyembelihan tersebut akan kita jadikan rendang sebanyak 26.400 kaleng dan akan menjadi kornet 43.200 kaleng. Semoga bisa bermanfaat,” kata Ahmad.
Selanjutnya, dalam pemberian bantuan Baznas yang akan diberikan ke daerah, selain sembako juga akan ditambahkan makanan kaleng tersebut. “Untuk pengalengan tersebut sudah kami lakukan Focus Group Discussion (FGD), karena dalam prosesnya dan awetnya bisa untuk jangka waktu lama. Dan fatwa MUI sudah mengatakan bahwa membolehkan hal tersebut untuk dikalengkan dan pembagiannya bisa lebih lama dan bermanfaat,” jelasnya.
Ahmad Daroji menambahkan bahwa pengalengan daging sapi kurban ini sudah masuk tahun ketiga pelaksanaan. Dan ini berasal dari berbagai instansi baik dari Gubernur, Bank jateng, Baznas Provinsi dan Baznas Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan pihak lain.
Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, menyambut baik hal tersebut. Bahwa pengalengan daging kurban ini baru kali pertama dan sudah mendapatkan fatwa MUI di dalam mendistribusikannya. Oleh karenanya, cara pendistribusian daging kurban itu pun sudah sah dan seusai dengan syariat agama.
“Pengalengan daging sapi kurban ini harus diinformasikan, sehingga akan membawa pesan baik. Daerah lain mungkin bisa melakukan hal yang sama atau ada inspirasi yang lain untuk hal ini,” kata Sinoeng.
Sinoeng menilai pendistribusian daging kurban yang sudah diolah menjadi rendang dan kornet dan disimpan dalam kaleng ini cukup brilian. Hal itu semata-mata bertujuan agar daging kurban yang disalurkan lebih tahan lama untuk dikonsumsi.
“Ini adalah ide brilian karena ada sebuah inovasi yang dilakukan di sini, sehingga apa yang disalurkan bisa tahan lama,” jelas Sinoeng.