Jakarta, KabarBerita.id — China murka usai Wakil Presiden Taiwan William Lai, menghadiri pemakaman eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo pada Selasa (12/7).
“Setelah mantan Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo meninggal tak terduga, pihak berwenang Taiwan mengambil kesempatan untuk memanipulasi politik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, kepada reporter saat konferensi dikutip AFP.
Ia kemudian berujar, “Taiwan bagian dari China, tidak ada sebutan wakil presiden.”
Pemerintah China telah menyampaikan pesan tersebut kepada perwakilan pemerintah Jepang, kedutaan besar mereka di Tokyo dan Beijing.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi menyebut lawatan Wapres Taiwan sebagai kunjungan tak terduga.
Namun sejauh ini pejabat Taiwan bungkam soal kunjungan itu yang memungkinkan melestarikan permusuhan lebih lanjut dengan Beijing.
Media Taiwan melaporkan bahwa Lai melakukan perjalanan tersebut atas perintah Presiden Tsai Ing-wen.
Sementara itu pejabat Jepang berusaha mengecilkan kunjungan Lai. Hayashi mengatakan Wapres Taiwan menghadiri pemakaman secara individu.
“Tak ada perubahan untuk negara kami terkait kebijakan dasar guna menjaga hubungan kami dengan Taiwan sebagai hubungan kerja non-pemerintah,” ujar Hayashi.
Semasa Abe memimpin Jepang, ia mendapat julukan “Perdana Menteri Jepang yang paling ramah terhadap Taiwan.”
Setelah lengser dari jabatan ia menyuarakan dukungan bagi pulau itu dalam menghadapi tekanan militer dan ekonomi China.
China menilai Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya. Namun Taipei bersikeras ingin memerdekakan diri dari negara pimpinan Xi Jinping.
Selain itu, China geram apabila ada negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan pulau itu. Beijing juga kerap berteriak negara lain tak perlu mencampuri urusan internal di dalam negerinya.