JAKARTA, Kabarberita.id – Indonesia dan Belarus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan kepentingan kedua negara.
Kedua negara membahas upaya peningkatan kerja sama salah satunya dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-6 Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknik Indonesia-Belarus di Jakarta, 17-18 Oktober, kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia Muhammad Anshor dalam sidang tersebut, Selasa.
“Ini adalah mekanisme bilateral yang sangat penting yang kita miliki selain konsultasi politik bilateral. Dan tentu saja kehadiran Anda di sini menandakan komitmen anda, dan pertemuan kita di sini tentu saja merupakan cerminan komitmen bersama kita untuk meningkatkan hubungan bilateral serta untuk memperluas dan memperdalam kerja sama bilateral kita,” katanya.
Dia mengatakan pertemuan tersebut akan mengeksplorasi cara-cara baru yang kreatif untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama Indonesia-Belarusia ke tingkat yang lebih tinggi.
“Pertemuan ini memberikan kita kesempatan bagus untuk bercermin tentang posisi kita sekarang dan kemajuan yang telah kita capai dalam hubungan bilateral kita,” tuturnya.
Selain menemukan cara-cara baru meningkatkan kerja sama kedua negara, Anshor mengatakan pertemuan tersebut juga akan menelusuri jika ada tantangan yang dihadapi dalam peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral kedua negara.
“Tentu saja kita dapat mengidentifikasi apakah ada tantangan atau hambatan dalam hubungan bilateral kita dan bagaimana dengan pandangan untuk menemukan solusi untuk mengatasi tantangan dalam mewujudkan kerja sama yang lebih baik,” ujarnya.
Dia menuturkan kepentingan Indonesia-Belarus mencakup banyak area termasuk perdagangan dan ekonomi.
Menurut informasi dari situs resmi Kedutaan Besar Republik Belarus untuk Republik Indonesia, volume perdagangan kedua negara meningkat dari 1,8 juta dollar AS pada tahun 1995 mencapai 193,7 juta pada tahun 2015.
Belarus mengekspor ke Indonesia potasium, kaprolaktam, ban dan poliamid. Sementara Indonesia mengekspor ke Belarus timah, perabot, kakao, karet alam, produk olahan ikan, serat optik, obat-obat, kertas, tembakau, zat warna, printer, minyak sawit dan kelapa, sepatu dan lain-lain. Ekspor Indonesia ke Belarus mencakup sekitar 200 item komoditas.
Komisi Bersama Antar Pemerintah Belarus-Indonesia untuk kerja sama di bidang Perdagangan, Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi telah didirikan dengan sidang pertama komisi ini pada Februari 2008.
Ketua komisi ini adalah Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia dari pihak Indonesia dan Wakil Menteri Luar Negari Belarus dan dari pihak Belarus.