Kabarberita.id, Surabaya – PDIP mendeklarasikan pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas. Partai Demokrat langsung meresponnsya dengan menjaring suara dari kalangan anak muda untuk mencari calon Wagub Jatim yang disandingkan ke cagub Khofifah Indar Parawansa.
“Merespons munculnya Gus Ipul dan Mas Anas maka, saya rasa DPP juga meminta opsi tambahan terkait dengan yang berkembang di bawah, khususnya kader muda,” kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur Renville Antonio.
Hal itu dikatakan Antonio kepada wartawan di sela acara diskusi “Peta Politik Warga NU Pasca Penetapan Gus Ipul-Anas sbg Cagub-Cawagub PKB dan PDIP dlm Pilgub Jatim” yang digelar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur di sebuah rumah makan di Surabaya, Senin (16/10/2017).
Ketika PDIP menetapkan pasangan Gus Ipul-Anas, kata Renville, masyarakat di wilayah mataraman (Madiun, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Nganjuk, Blitar, Kediri) bereaksi memunculkan sosok baru.
“Dan yang mengejutkan bagi kami ternyata sosok itu ya kader muda dari Demokrat yakni Ony Anwar. Beliau saat ini Wakil Bupati Ngawi. Putra Pak Harsono-Bupati Ngawi dua periode yang sekarang menjadi Direktur RSU dr Soetomo. Beliau sendiri masih umur 37 tahun. Beliau Ketua KNPI, Ketua Badan Amil Zakat dan Ketua Badan Narkotik di Ngawi,” ujarnya sambil menambahkan, tidak hanya warga Ngawi yang dilihatnya, tetapi animo warga di kabupaten lain mulai Magetan, Ponorogo, Madiun, itu bereaksi sangat baik.
Ditanya tentang figur Wabup Ngawi yang akan disandingkan dengan Khofifah, apakah akan dapat menguasai suara dari warga mataraman di Pilgub Jatim 2018 mendatang.
“Artinya beliau mungkin salah satu sosok alternatif mataraman yang berasal dari kader muda. Saat ini banyak (figur) mataraman banyak yang sudah berumur. Ini (Wabup Ngawi) sosok baru. Tetapi semua pilihan kami serahkan ke majelis tinggi dan bakal calon gubernur,” tuturnya.
Demokrat Jatim sudah mengirimkan nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Karena adanya perubahan peta politik pasca-Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan duet Gus Ipul-Anas, Demokrat langsung gerak cepat mencari bacawagub mendampingi Khofifah menyaingi duet yang diusung PKB-PDIP.
“Pak Ony hasil penjajakan kami dari kabupaten dan kota dengan para tokoh yang kami kenal. Kalau survei kita butuh waktu. Kita gerak cepat karena akhir Oktober Majelis Tinggi akan rapat kembali,” jelasnya.
(roi/rvk)